Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Unggas Menjanjikan, Ini Saham Pilihan Mirae Asset

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni merekomendasikan beli untuk PT Malindo Feedmil Tbk. (MAIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA). Masing-masing target harga bagi keduanya Rp1.260 per saham dan Rp2.000 per saham.
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai overweight sektor perunggasan. Artinya masih ada peluang fundamental perseroan untuk tumbuh.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni merekomendasikan beli untuk PT Malindo Feedmil Tbk. (MAIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA). Masing-masing target harga bagi keduanya Rp1.260 per saham dan Rp2.000 per saham.

“Kami menganggap penilaian JPFA dan MAIN saat ini rendah dengan price earning 2020  masing-masing 6,5 kali dan 9,5 kali,” katanya dalam riset (31/1).

Emma mengatakan harga broiler akan mengerek kinerja perseroan pada tahun ini. Pasalnya sejak Oktober tahun lalu, pemerintah sudah mewajibkan afkir dini bagi para integrator perunggasan.

Menurutnya, pemerintah tengah berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi industri perunggasan dengan menyediakan ruang bagi peternak independen untuk berkontribusi lebih banyak.

“Kami pikir pemerintah cenderung untuk mempertahankan tekanan pada tingkat harga ayam broiler dengan meluncurkan instruksi pemusnahan lebih lanjut dengan basis yang lebih berkelanjutan,” katanya.

Sebelumnya, Head of Corporate Finance PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. optimistis pendapatan perseroan dapat tumbuh sebesar 10 persen – 15 persen. Dia melihat bisnis unggas masih belum menemui titik jenuh dan berpeluang tumbuh pesat pada 2020.

“Kami berharap ada pertumbuhan dua digit pada tahun depan. Proyeksi internal yang kami lakukan mencerminkan kondisi tahun depan akan bagus, jadi kami optimistis dapat tumbuh 10 persen - 15 persen dengan peluang yang ada,” katanya kepada Bisnis.

Dengan demikian, emiten yang telah melantai sejak 1989 itu mengincar pendapatan sekitar  Rp42,64 triliun sampai dengan Rp 44,58 triliun bila dibandingkan target tahun lalu. Target itu menjadi yang paling tinggi dalam lima tahun terakhir.

Pada perdagangan kemarin, Jumat (31/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir merosot nyaris 2 persen di tengah kekhawatiran seputar wabah virus corona (coronavirus) di China.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,94 persen atau 117,54 poin ke level 5.940,05 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (30/1), IHSG menutup pergerakannya di level 6.057,60 juga dengan koreksi cukup tajam sebesar 0,91 persen atau 55,45 poin.

Sebelum terguling dari level 6.000, indeks sempat rebound ke zona hijau dengan dibuka naik 0,31 persen atau 18,86 poin di posisi 6.076,46 pada Jumat (31/1) pagi. Sepanjang Jumat, IHSG bergerak pada kisaran 5.937,02-6.078,93.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper