Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Rp33,5 Triliun, Realisasi Kontrak Baru PTPP Meleset dari Target

Pada Oktober 2019, PTPP merevisi target NKB 2019 dari Rp50,3 triliun menjadi Rp45 triliun.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Raihan nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. sepanjang 2019 meleset dari target yang ditetapkan.

Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto mengatakan realisasi kontrak baru pada tahun lalu berada di angka Rp33,5 triliun. Sebelumnya, capaian pada akhir 2019 diperkirakan sekitar Rp42 triliun atau Rp43 triliun atau di bawah target yang telah direvisi.

Pada Oktober 2019, perseroan merevisi target NKB 2019 dari Rp50,3 triliun menjadi Rp45 triliun.

"Banyak proyek mundur, seperti bendungan, EPC (engineering, procurement, and construction), dan lainnya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/1/2020).

Agus menyebutkan emiten dengan kode saham PTPP ini telah mendapatkan kontrak EPC sekitar Rp3 triliun pada Januari 2020. Sementara itu, proyek yang diundur ke kuartal I/2020 kemungkinan baru akan ditender.

Dengan realisasi kontrak baru tersebut, perseroan pun membidik nilai kontrak baru senilai Rp40,5 triliun pada tahun ini. Apabila dibandingkan dengan raihan 2019, maka nilai tersebut 20,89% lebih tinggi.

Proyek-proyek yang dibidik perseroan masih berasal dari BUMN, kementerian atau lembaga negara, dan swasta. Perseroan bakal memilah mana yang cocok dengan karakteristik perusahaan.

Selain itu, PTPP terbuka dengan berbagai opsi pendanaan, termasuk dengan mengundang investor, mengingat keuangan perusahaan konstruksi saat ini cenderung ketat.

Rencana Ekspansi

Untuk mendukung ekspansi bisnis 2020, PTPP menyiapkan belanja modal senilai Rp8 triliun hingga Rp10 triliun. Serapan belanja modal tahun ini bakal didominasi untuk sektor jalan tol, air bersih, dan energi terbarukan.

Di sektor air, PTPP tidak hanya akan menggarap air untuk kebutuhan air minum atau kawasan industri, tetapi juga pengolahan air laut. PTPP bekerja sama dengan Pertamina dan PT Garam dalam pengolahan air laut ini, sedangkan untuk proyek energi baru terbarukan perseroan bakal fokus di Kawasan Indonesia Timur.

Sebelumnya, emiten BUMN karya lainnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. juga tidak mencapai nilai kontrak baru yang ditetapkan. Dari target Rp61,74 triliun, emiten dengan ticker WIKA tersebut hanya mengenggam Rp42,1 triliun atau 68,19% dari target.

Untuk 2020, perseroan membidik kontrak baru sekitar Rp65 triliun. Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan proyeksi kontrak baru tahun ini lebih tinggi karena 2019 merupakan tahun yang berat bagi perusahaan konstruksi. Beberapa proyek ditunda dengan melihat kondisi politik dan baru diteruskan pada 2020.

“2020 new contract Rp65 triliun, lebih tinggi karena 2019 kan tahun berat. Kami proyeksikan nilai itu karena banyak carry over juga,” ujarnya Senin (13/1/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper