Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) telah menyerap seluruh dana hasil initial public offering senilai total Rp51,6 miliar untuk membeli bahan baku tembakau.
Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum per 31 Desember 2019, emiten berkode saham ITIC tersebut mayoritas mengalokasikan pembelian tembakau di segmen wilayah Jawa Tengah senilai Rp25,8 miliar atau sebesar 50% dari alokasi dana.
Selanjutnya, 49% dialokasikan untuk segmen wilayah Jawa Timur senilai Rp25,4 miliar. Sisanya sebesar 1% untuk wilayah Lombok senilai Rp370 juta.
ITIC resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 April 2018 dengan menghimpun dana segar total senilai Rp60 miliar, setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum, perseroan memperoleh nilai bersih hasil penawaran umum sebesar Rp51,6 miliar.
Laba bersih Indonesian Tobacco tertekan sepanjang periode 9 bulan tahun ini, meski penjualannya naik dua digit.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, produsen tembakau iris tersebut membukukan penjualan bersih sebesar Rp120,26 miliar, naik 19,44% secara tahunan.
Baca Juga
Dari situ laba bersih perusahaan tercatat Rp611,31 juta per kuartal III/2019. Laba bersih tersebut turun 86,99% dibandingkan dengan laba bersih per kuartal III/2018 sebesar Rp4,69 miliar.