Bisnis.com, JAKARTA — PT Cisadane Sawit Raya Tbk. resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1/2020). Apa rencana perseroan setelah menggelar initial public offering (IPO)?
Direktur Cisadane Sawit Raya Seman Sendjaja mengatakan perseroan meraup dana sebesar Rp51 miliar melalui IPO.
Dana itu dikantongi setelah perseroan melepas 410.000 saham pada harga pelaksanaan IPO Rp125 per saham. Perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
"Semua dana itu akan kami pakai untuk modal kerja seperti pembelian pupuk dan lain-lain," katanya pada Kamis (9/1/2020).
Dia menambahkan dana yang dihimpun dari masyarakat melalui proses IPO akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan bisnis emiten bersandi saham CSRA itu.
“Kami informasikan bahwa CSRA mengalami oversubscribed lebih dari 3 kali setelah masa penawaran umum yang berlangsung,” ujarnya.
Pada hari perdana perdagangan di lantai bursa, saham CSRA melejit menyentuh batas auto reject atas sistem perdagangan BEI.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham CSRA naik 87 poin atau 69,60% ke level Rp212 per saham dalam kurang dari 1 jam setelah listing. Lonjakan itu didorong oleh 8 kali transaksi saham CSRA yang mencakup volume transaksi sebanyak 526.100 saham.
