Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2019, rerata transaksi perdagangan surat utang korporasi tercatat sebesar Rp1,28 triliun per hari. Surat utang mana yang paling aktif ditransaksikan oleh investor.
Berdasarkan data Departemen Informasi Pasar dan Riset PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), rerata transaksi harian itu naik 15,71% dari Rp1,1 triliun per hari menjadi Rp1,28 triliun per hari.
Peningkatan juga terlihat dari frekuensi transaksi harian yakni sebesar 11,45% dari 122 kali per hari menjadi 136 kali per hari.
Di antara seluruh instrumen obligasi korporasi yang diperdagangkan sepanjang 2019, terdapat 5 seri yang paling aktif ditransaksikan. Pertama, EBA yang diterbitkan PT Sarana Multigriya Finansial Persero menduduki posisi teratas dengan frekuensi transaksi sebanyak 705 kali. EBA dengan tenor 7,44 tahun itu senilai Rp69 miliar namun menjadi yang paling aktif diperjualbelikan.
Kedua, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank PANIN Tahap II Tahun 2017 dengan nilai Rp1,38 triliun. Instrumen dengan tenor 4,22 tahun itu ditransaksikan sebanyak 656 kali. Ketiga, Obligasi Berkelanjutan III PT Perusahaan Listrik Negara Tahap V Tahun 2019 Seri B bertenor 6,76 tahun senilai Rp442 miliar diperjualbelikan sebanyak 554 kali.
Keempat, Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri B bertenor 3,15 tahun dengan nilai Rp1,87 triliun ditransaksikan 327 kali. Kelima, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017 bertenor 4,17 tahun senilai Rp1,58 triliun mencatatkan transaksi 322 kali.
Baca Juga
Di pasar perdana, PHEI mencatat total surat utang korporasi yang terbit selama 2019 sebesar Rp126,51 triliun. Nilai tersebut masuk ke pasar surat utang Tanah Air diwakili oleh 275 seri baru termasuk instrumen efek beragun aset (EBA). Adapun, angka ini naik 11,32% dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu.