Bisnis.com, JAKARTA - PT Nara Hotel Internasional menawarkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Dalam prospektus yang diterbitkan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pariwisata, hotel bintang, restoran, dan taman rekreasi tersebut, disebutkan bahwa saham baru yang ditawarkan memiliki nilai nominal Rp10 per saham atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan setelah IPO.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,8 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Dalam jadwal sementara, masa penawaran awal berlangsung pada 8-20 Januari 2020 dengan perkiraan masa penawaran umum pada 28-30 Januari 2020. Diperkirakan tanggal pencatatan saham dan waran seri I di BEI pada 6 Februari 2020.
Sebesar 45% dari dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk membangun hotel yang berlokasi di Nusa Penida, Bali. Luas bangunan hotel sekitar 9.200 m2 yang akan dibangun di atas tanah seluas 2.908 m2 yang saat ini telah dimiliki izin lokasi dan izin lingkungannya.
Sekitar 15% dari dana yang didapatkan akan digunakan untuk pembangunan day club yang berlokasi di Nusa Penida, Bali, dengan luas bangunan sekitar 4.062 m2. Perseroan juga berencana menggunakan sekitar 12,5% dan 10% dari dana yang diraih untuk pembangunan water park dan commercial area di wilayah yang sama.
Baca Juga
Sekitar 10% akan digunakan untuk pembelian tanah seluas 21.725 m2 di Nusa Penida untuk perluasan hotel dan sekitar 7,5% untuk modal kerja perseroan.
Nara Hotel menunjuk Magenta Kapital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi pelaksana efek.
Adrianus Daniel Sulaiman, Direktur Utama Nara Hotel Internasional dalam keterangan resmi pada November 2019 menyebutkan saat ini perseroan mengelola penginapan berupa hotel dan vila, serta pusat kuliner dan beach club yang tersebar di berbagai lokasi, mencakup Tijili Benoa, Tijili Seminyak, Ombak Beach Club, The Tamora, The Shadow Canggu, dan The Gallery – Bali.
Managing Director Nara Hotel Internasional Francis Dehnhardt menyebutkan bahwa pada tahun ini, tingkat penghunian kamar (TPK) Nara Hotel di Tijili Seminyak mencapai 78% year-to-date, sementara TPK Nara Hotel di Tijilli Benoa mencapai 82% year-to-date.
Selain itu, Nara Hotel juga mencatatkan peningkatan pendapatan senilai Rp4,8 miliar pada periode Juli 2019, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan pendapatan periode Juli 2018 yang senilai Rp2,28 miliar.
Pendapatan dan total aset Nara Hotel diproyeksikan terus tumbuh selama 5 tahun ke depan hingga 2024. Pendapatan diproyeksikan mencapai Rp163 miliar, sedangkan total aset diperkirakan mencapai Rp526 miliar.
Hal tersebut didukung juga oleh rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, di mana pada APBD dan APBN akan dianggarkan pembangunan infrastruktur untuk Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida. Termasuk pembangunan dermaga segitiga emas yang akan menghubungkan Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Lembongan, yang akan mulai berjalan pada 2020 dan diharapkan selesai pada 2021.
Kehadiran infrastruktur tersebut diprediksi dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Bali, khususnya Nusa Penida.