Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan AS-Iran Dinilai Berdampak Terbatas untuk Pasar Asia

Serangan udara oleh Amerika Serikat yang menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani menyeret turun bursa Asia. Namun, sejumlah analis menilai eskalasi gesekan antara AS dan Iran akan berdampak terbatas pada pasar saham Asia.
Bursa MSCI Asia/Reuters
Bursa MSCI Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Serangan udara oleh Amerika Serikat yang menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani menyeret turun bursa Asia. Namun, sejumlah analis menilai eskalasi gesekan antara AS dan Iran akan berdampak terbatas pada pasar saham Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific melorot 1,1 persen pada perdagangan hari ini, Senin (6/1/2020). Dampak serangan yang terjadi di Irak pada Jumat (3/1/2020) tersebut utamanya dirasakan di Jepang.

Usai liburan panjang Tahun Baru, pasar saham Negeri Sakura langsung memulai aktivitas perdagangannya di zona merah. Sebaliknya, nilai tukar yen Jepang, yang sifatnya sebagai safe haven kerap terangkat di tengah kekhawatiran geopolitik, menguat terhadap dolar AS.

Pascaserangan udara tersebut, Iran menyatakan tidak akan lagi mematuhi batas pengayaan uranium. Sementara itu, parlemen Irak memilih untuk mengusir pasukan AS dari negara tersebut.

Krisis geopolitik ini menambah sudut pandang baru bagi para pelaku pasar yang mencari arah pada 2020 setelah rally global mendorong indeks saham acuan Asia itu naik sekitar 16 persen sepanjang 2019.

Pakar strategi CMC Markets Margaret Yang mengatakan krisis itu akan memiliki dampak terbatas pada ekonomi Asia terlepas dari sentimen pasar negatif jangka pendek.

“Kemungkinan akan ada pemulihan siklus dalam aktivitas manufaktur global dan membaiknya kondisi bisnis pascagencatan senjata perdagangan AS-China,” lanjut Yang, seperti dilansir dari Bloomberg.

Tak jauh berbeda, Amir Anvarzadeh, pakar strategi pasar di Asymmetric Advisors bependapat situasi Timur Tengah dapat mengalihkan perhatian AS dari konflik perdagangannya dengan China.

Kesepakatan perdagangan antara AS dan China dinilai masih merupakan faktor yang lebih penting bagi pasar saham Jepang.

"Kami kira pasar akan cepat bosan atas konflik AS-Iran dan pulih,” terang Anvarzadeh. “Isu tentang Korea Utara yang berkonflik menimbulkan potensi guncangan geopolitik lebih besar terhadap pasar Jepang.”

Di sisi lain, JPMorgan Asset Management melihat dampak konflik AS-Iran pada pasar sebagian besar akan ditentukan oleh efeknya terhadap harga minyak. 

Meski sebagian besar negara di Asia adalah importir minyak, volume perdagangan global yang meningkat dan bangkitnya siklus manufaktur memberi dukungan pada pendapatan di pasar Asia.

“Tahun 2019 menggambarkan bahwa ketidakpastian tidak harus menjadi musuh bagi investor mengingat return pasar yang kuat terlepas dari meningkatnya ketegangan politik,” jelas pakar strategi pasar global di JPMorgan Kerry Craig.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper