Bisnis.com, JAKARTA - BNI Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan menyentuh level 6.850 pada 2020.
Kim Kwie Sjamsudin, Kepala Riset Saham BNI Sekuritas, menuturkan iklim investasi cenderung lebih kondusif pada 2020 dibandingkan dengan kondisi pada 2019.
Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi diproyeksi lebih baik. Sejalan dengan itu, laba emiten pada 2020 diestimasi tumbuh 9% atau lebih tinggi dari proyeksi 3%-5% pada 2019.
Pertumbuhan laba emiten di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini didorong oleh sektor-sektor unggulan, seperti perbankan, telekomunikasi, serta properti dan konstruksi.
“IHSG kami perkirakan di 6.850 berdasarkan market EPS [earnings per share] 2021 14,3 kali,” katanya, Senin (6/1/2019).
Menurut Kim, katalis positif juga datang dari tren pelonggaran moneter atau quantitative easing, potensi menguatnya rupiah, dan meredanya gejolak perang dagang AS-China.
Baca Juga
Dari dalam negeri, lanjutnya, sentimen dari aturan tentang insentif perpajakan menjadi sentimen yang mendorong optimisme pasar kendati regulasi tersebut diproyeksi efektif pada tahun depan.
“Setelah perlambatan ekonomi yang signifikan, tahun ini terdapat perbaikan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
BNI Sekuritas menjagokan beberapa saham untuk dicermati investor pada 2020, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Selain itu, saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) juga menjadi rekomendasi BNI Sekuritas.