Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Perdagangan Tipis Jelang Libur Natal, Bursa Eropa Turun

Bursa Eropa bergerak ke posisi lebih rendah pada perdagangan siang ini, Senin (23/12/2019), di tengah rendahnya volume perdagangan menjelang libur Natal.
Bursa Efek Paris di distrik bisnis La Defense di Paris, Prancis./REUTERS-Benoit Tessier
Bursa Efek Paris di distrik bisnis La Defense di Paris, Prancis./REUTERS-Benoit Tessier

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa bergerak ke posisi lebih rendah pada perdagangan siang ini, Senin (23/12/2019), di tengah rendahnya volume perdagangan menjelang libur Natal.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx 600 Eropa turun 0,1 persen dan indeks futures S&P 500 bergerak fluktuatif pada pukul 08.08 pagi waktu London (pukul 15.08 WIB).

Adapun indeks FTSE 100 Inggris turun 0,1 persen, indeks MSCI World dan MSCI Emerging Market masing-masing bergerak fluktuatif, sedangkan bursa saham China turun akibat terbebani pelemahan saham teknologi.

Di sisi lain, kurva imbal hasil AS tetap bergerak di kisaran level terdalamnya dalam lebih dari satu tahun, menggarisbawahi bahwa kekhawatiran resesi telah surut.

Tensi perdagangan juga mereda menjelang akhir tahun, sekaligus meredakan keresahan para investor. Pemerintah China menyatakan akan memangkas tarif impor pada sejumlah produk termasuk makanan, barang-barang konsumen, dan bagian ponsel pintar.

Langkah tersebut dilakukan di tengah upaya Beijing untuk mengurangi hambatan perdagangan dan memacu permintaan domestik. Sementara itu, penandatanganan kesepakatan fase pertama dari kesepakatan perdagangan AS-China akan dilakukan pada Januari 2020.

“Ada justifikasi untuk mengatakan bahwa fundamental-fundamental telah berubah, tetapi kami belum melihat konfirmasi harga ataupun data,” ujar Kyle Rodda, seorang analis di IG Markets Ltd. kepada Bloomberg TV.

“Risikonya miring ke atas, tetapi saya masih berpikir itu adalah gambaran sementara pada saat ini,” tambahnya.

Di Inggris, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS berada di kisaran level US$1,30 setelah mengalami pekan terburuknya dalam lebih dari dua tahun, di tengah kekhawatiran soal hard Brexit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper