Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pertahankan Suku Bunga, Rupiah Naik Tipis

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2019) rupiah berada di level Rp13.985 per dolar AS, menguat tipis 0,021%. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,11% menjadi 97,297.
Petugas menata uang Dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019)./ ANTARA - Aditya Pradana Putra
Petugas menata uang Dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019)./ ANTARA - Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berhasil menguat meskipun terbatas setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur periode Desember.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (19/12/2019) rupiah berada di level Rp13.985 per dolar AS, menguat tipis 0,021%. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,11% menjadi 97,297.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa penguatan rupiah berhasil ditopang oleh keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan.

Sebagai informasi, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 5 persen, suku bunga deposit facility tetap 4,25%, dan suku bunga lending facility tetap 5,75%.

“Namun, Bank Indonesia yang memberikan sinyal cukup bias untuk melonggarkan kebijakannya ke depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan proyeksi inflasi yang cukup baik membuat rupiah membatasi penguatannya,” ujar Yudi saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/12/2019).

Sementara itu, pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS tidak menjadi katalis apapun bagi rupiah, tercermin dari mata uang Garuda yang nyaris tidak bergerak dari level pembukaannya meskipun dibayangi ketegangan politik di AS.

Yudi memprediksi rupiah dapat menguat terbatas pada perdagangan Jumat (20/12/2019) di kisaran Rp13.960 per dolar AS hingga Rp14.000 per dolar aS.

Kepala Strategi Pasar Negara Berkembang Societe Generale Singapura Jason Daw mengatakan bahwa penguatan rupiah dalam beberapa perdagangan terakhir berhasil konsisten terdukung oleh perkembangan positif kesepakatan dagang AS dan China bersama dengan mata uang Asia lainnya.

“Namun, rupiah membutuhkan perubahan signifikan dari fundamentalnya agar mata uang itu dapat keluar dari rentang perdagangan yang cukup kecil saat ini dan menguat secara berkelanjutan,” ujar Jason seperti dikutip dari Bloomberg.

Jason memperkirakan rupiah bergerak di kisaran sempit Rp13.979 per dollar AS hingga Rp13.985 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper