Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Obligasi Rp600 Miliar, Hartadinata (HRTA) Tetapkan Kupon 11 Persen

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk  Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk. menetapkan tingkat kupon 11% per tahun atas penerbitan obligasi berkelanjutan I tahun 2019 senilai Rp600 miliar.

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.

Berdasarkan informasi tambahan atas prospektus yang dirilis pada hari ini (13/12/2019), penawaran umum obligasi ini telah mendapatkan tanggal efektif pada 12 Desember 2019.

Masa penawaran umum obligasi akan dilakukan pada 16 Desember 2019. Produsen perhiasan emas ini, akan mencatatkan obligasi pada Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2019.

Surat utang yang ditawarkan memiliki tenor 5 tahun. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 19 Maret 2020, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi pada 19 Desember 2024.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi yakni PT Bahana Sekuritas. Adapun, wali amanat dalam emisi obligasi ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

"Dalam penawaran umum ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atassurat utang jangka panjang dari Pefindo yakni idA-," terang manajemen dalam prospektus.

Penggunaan Dana

Sebelumnya, dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar Rp142,5 miliar akan digunakan untuk membayar sebagian saldo utang pokok fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Adapun, sebesar Rp120 miliar akan digunakan untuk modal kerja perusahaan anak dalam bentuk pinjaman ke PT Gadai Cahaya Dana Abadi. Gadai Cahaya Dana Abadi merupakan entitas anak dengan persentase kepemilikan 99%, yang bergerak di kegiatan usaha pegadaian.

Sementara itu, sisa dana hasil penawaran obligasi akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan untuk meningkatkan utilisasi 4 pabrik yang dimiliki perseroan. Keempat pabrik itu memproduksi beragam produk perhiasan emas seperti kalung, cincin, liontin, anting, dan gelang dengan berbagai kadar.

Kapasitas produksi pabrik tersebut sebesar 2.500 kg perhiasan per bulan. HRTA telah menjalin relasi dengan lebih dari 600 toko emas di seluruh Indonesia, serta memiliki saluran distribusi internal yakni 36 toko perhiasan emas ritel ACC dan toko perhiasan emas premium yang terdiri dari 2 gerai Celine Jewellery, 3 gerai Claudia Perfect Jewellery yang berlokasi di Bandung.

HRTA melihat potensi besar untuk memasuki pasar perhiasan emas di kota-kota besar seperti di Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, dan Manado dengan membuka toko emas ACC.

"Perseroan memilih kota-kota tersebut karena strategi pemerintah yang saat ini berfokus untuk membangun daerah luar pulau Jawa sehingga akan meningkatkan daya beli masyarakat umum dan masyarakat kelas menengah di luar pulau Jawa secara signifikan," terang manajemen dalam prospektus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper