Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Saham Diharapkan Bangkit Tahun Depan

Dana kelolaan Avrist AM yang mencapai Rp5,1 triliun saat ini disebut banyak berasal dari tingginya permintaan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.
(Dari kiri) Direktur Avrist Asset Management Agra Pramudita, Direktur Avrist Asset Management Jonni Hutabarat, Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq, dan Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich berfoto sebelum konferensi pers penerbitan Reksa Dana Avrist ETF Fixed Rate Bond I (XAFA) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/10/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
(Dari kiri) Direktur Avrist Asset Management Agra Pramudita, Direktur Avrist Asset Management Jonni Hutabarat, Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq, dan Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich berfoto sebelum konferensi pers penerbitan Reksa Dana Avrist ETF Fixed Rate Bond I (XAFA) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/10/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA—Berinvestasi di pasar saham, dalam hal ini lewat instrumen reksa dana, diperkirakan masih akan “menantang” setidaknya sampai paruh kedua 2020.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 6 Desember 2019, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin lewat Infovesta Equity Fund Index masih betah di zona merah sebesar -13,66%.

Di sisi lain, kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin lewat Infovesta Fixed Income Fund Index bertahan di posisi tertinggi sebesar 8,69%.

Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq menjelaskan bahwa tahun depan bakal lebih baik untuk reksa dana saham. Pasalnya, reksa dana saham selama 2 tahun terakhir telah terkonsolidasi.

“Saham sudah 2 tahun konsoliasi, sebelum dan saat Pemilu. Tahun depan, setelah Pemilu, diharapkan bisa naik,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Adapun, pemangkasan suku bunga dinilai telah menjadi penopang utama kinerja reksa dana pendapatan tetap pada sepanjang 2019.

Bahkan, dana kelolaan Avrist AM yang mencapai Rp5,1 triliun saat ini disebut banyak berasal dari tingginya permintaan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

“Kalau suku bunga turun, aset fixed income bagus dan orang akan bandingkan itu dengan deposito,” imbuh Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper