Bisnis.com, JAKARTA—Berinvestasi di pasar saham, dalam hal ini lewat instrumen reksa dana, diperkirakan masih akan “menantang” setidaknya sampai paruh kedua 2020.
Berdasarkan data Infovesta Utama per 6 Desember 2019, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin lewat Infovesta Equity Fund Index masih betah di zona merah sebesar -13,66%.
Di sisi lain, kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin lewat Infovesta Fixed Income Fund Index bertahan di posisi tertinggi sebesar 8,69%.
Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq menjelaskan bahwa tahun depan bakal lebih baik untuk reksa dana saham. Pasalnya, reksa dana saham selama 2 tahun terakhir telah terkonsolidasi.
“Saham sudah 2 tahun konsoliasi, sebelum dan saat Pemilu. Tahun depan, setelah Pemilu, diharapkan bisa naik,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Adapun, pemangkasan suku bunga dinilai telah menjadi penopang utama kinerja reksa dana pendapatan tetap pada sepanjang 2019.
Bahkan, dana kelolaan Avrist AM yang mencapai Rp5,1 triliun saat ini disebut banyak berasal dari tingginya permintaan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.
“Kalau suku bunga turun, aset fixed income bagus dan orang akan bandingkan itu dengan deposito,” imbuh Hanif.