Bisnis.com, JAKARTA — PT Avrist Asset Management akan meluncurkan beberapa produk baru lagi pada pengujung tahun ini, mulai dari reksa dana terproteksi hingga reksa dana berdenominasi dolar AS.
Direktur Utama Avrist Asset Management (AM) Hanif Mantiq mengungkapkan saat ini, perseroan tengah dalam proses menerbitkan produk reksa dana pasar uang dolar AS.
“Kami sedang proses ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk produk berdenominasi dolar AS. Kami melihat reksa dana pasar uang dolar AS ini belum disediakan manajer investasi,” terangnya di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Selain itu, Avrist AM juga akan menerbitkan beberapa produk reksa dana terproteksi yang memang mendapat banyak permintaan dari investor.
Terbaru, Avrist AM baru saja meluncurkan produk reksa dana Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis obligasi pertamanya, Reksa Dana Avrist ETF Fixed Rate Bond I dengan ticker XAFA, di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menyampaikan momentum penerbitan reksa dana ETF berbasis obligasi ini bertepatan dengan bullish-nya pasar surat utang. Hal itu ditopang oleh tren pemangkasan suku bunga dari Bank Sentral AS maupun Bank Indonesia (BI).
Adapun XAFA akan berinvestasi pada instrumen FR0081 yaitu Surat Berharga Negara (SBN) bertenor 5 tahun.
“Dalam setahun terakhir, kinerja pasar obligasi di Indonesia itu sangat baik. Bahkan, yang benchmark 5 tahun selama 1 tahun terakhir ini relinya, dari capital gain dan kupon yang dibagikan atau yield, itu growth hampir 15 persen,” jelasnya.
Direktur Avrist Asset Management Agra Pramudita menambahkan dengan berinvestasi lewat XAFA, investor dapat menikmati efisiensi biaya karena produk ETF memiliki mekanisme biaya yang lebih rendah dibandingkan reksa dana pendapatan tetap.
Sementara itu, dari sisi pajak juga kurang lebih sama dibandingkan reksa dana pendapatan tetap sebesar 5 persen lebih rendah dibandingkan membeli langsung instrumen obligasi yang dikenai pajak sebesar 15 persen.
Avrist AM Siapkan Reksa Dana Dolar AS
PT Avrist Asset Management menyatakan belum ada reksa dana pasar uang berdenominasi dolar AS yang beredar di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
15 menit yang lalu
Kemenangan Trump, Kekalahan Diplomasi Perubahan Iklim?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
IHSG Bertahan di Zona Hijau pada Akhir Sesi I
1 hari yang lalu