Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Menguat, IHSG Tambah Stamina Siang Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (5/12/2019), pascarilis laporan Survei Konsumen November 2019.
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (5/12/2019), pascarilis laporan Survei Konsumen November 2019.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,45 persen atau 27,58 poin ke level 6.140,46 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (4/12), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.112,88 dengan pelemahan 0,34 persen atau 21,02 poin.

Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan dibuka naik 0,31 persen atau 19,16 poin di posisi 6.132,04 pada Kamis (5/12) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.131,59 - 6.157,93.

Seluruh sembilan sektor IHSG menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin tambang (+1,50 persen), aneka industri (+1,07 persen), dan infrastruktur (+0,69 persen).

Sebanyak 207 saham menguat, 178 saham melemah, dan 280 saham stagnan dari 665 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 1,69 persen dan 1,50 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Laporan Survei Konsumen Bank Indonesia untuk bulan November 2019 yang dirilis hari ini mengindikasikan optimisme konsumen kembali menguat.

Dilansir dari laporan Survei Konsumen November 2019 dari Bank Indonesia, hal tersebut terindikasi dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2019 menjadi 124,2, dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 118,4.

"Peningkatan optimisme konsumen terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran," tulis Bank Indonesia dalam laporannya, Kamis (5/12).

Menurut Bank Indonesia, penguatan optimisme konsumen dipicu oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depannya.

Adapun persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini membaik didorong oleh persepsi yang lebih baik terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan saat ini, dan pembelian barang tahan lama (durable goods).

Di samping itu, konsumen memiliki ekspektasi yang lebih baik terhadap kondisi ekonomi ke depan, baik pada kondisi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, maupun penghasilan yang akan diterima.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat 0,82 persen atau 4,40 poin ke level 542,04 dan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index menanjak 1,13 persen atau 7,65 poin ke posisi 685,72 pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga bergerak positif, di antaranya adalah indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing naik 0,80 persen dan 0,56 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,32 persen dan 0,33 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,40 persen pada pukul 12.0 WIB.

Penguatan bursa saham di Asia didorong oleh harapan bahwa pemerintah China dan Amerika Serikat kemungkinan akan segera mencetak kesepakatan pendahuluan atas perselisihan perdagangan yang telah berkecamuk selama sekitar 17 bulan terakhir.

Pada Rabu (4/12), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pembicaraan untuk menyelesaikan perang perdagangan dengan China telah berjalan "sangat baik".

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa kedua belah pihak semakin membuat kemajuan untuk mencapai kesepakatan, mengutip sumber terkait permasalahan ini.

Seiring dengan menguat pasar saham, nilai tukar rupiah pun menguat 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.087 per dolar AS pada pukul 11.10 WIB, setelah berakhir terapresiasi 10 poin di posisi 14.105 pada Rabu (4/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper