Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos TLKM Ramalkan Prospek Bisnis Tahun Depan Cerah

Menurutnya, baik pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih pada 2020 bakal melampaui realisasi di tahun ini. Dia menyebut perseroan bisa meraup pertumbuhan pendapatan pada tahun ini di kisaran 5 persen.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah (kanan), Komisaris Utama Rhenald Kasali (tengah) dan Managing Director Service Provider Cisco ASEAN Dharmesh Malhotra (kiri) menyaksikan SVP Media & Digital Business Telkom Indonesia Joddy Hernady (kedua kiri) dan Director Operation Service Provider Cisco Systems Indonesia Meygin Agustina menandatangani naskah kerjasama pengembangan bisnis cloud Telkom Indonesia dan Cisco Systems Indonesia, di Jakarta, Senin (25/11/2019)./ANTARA
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah (kanan), Komisaris Utama Rhenald Kasali (tengah) dan Managing Director Service Provider Cisco ASEAN Dharmesh Malhotra (kiri) menyaksikan SVP Media & Digital Business Telkom Indonesia Joddy Hernady (kedua kiri) dan Director Operation Service Provider Cisco Systems Indonesia Meygin Agustina menandatangani naskah kerjasama pengembangan bisnis cloud Telkom Indonesia dan Cisco Systems Indonesia, di Jakarta, Senin (25/11/2019)./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), Ririek Adriansyah menyebut prospek bisnis perusahaan bakal cerah di tahun depan akibat tambahan menara dan pusat data.

Menurutnya, baik pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih pada 2020 bakal melampaui realisasi di tahun ini. Dia menyebut perseroan bisa meraup pertumbuhan pendapatan pada tahun ini di kisaran 5 persen.

Sebagai gambaran, pada 2018, perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 130,78 triliun atau tumbuh sebesar 1,97 persen. Dengan demikian, bila pertumbuhan bisa mencapai 5 persen, pendapatan perusahaan menyentuh Rp137,14 triliun.

Adapun, pada 2018 perusahaan mencatatkan laba bersih turun 18,57 persen menjadi Rp18,03 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Kami harapkan bisa tumbuh lebih dari tahun ini. Enggak sampai double digit. Tergantung ekonominya, ekonomi tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Kendati demikian, beberapa hal yang kondusif terhadap perbaikan kinerja di tahun depan yakni pertama, tambahan 2.100 menara yang dilelang PT Indosat Tbk. (ISAT). Menurutnya, bila transaksi diselesaikan pada November atau Desember, tambahan menara baru bisa efektif menghasilkan pendapatan pada kuartal I/2020.

“Kalau [transaksi] closing November atau Desember, target kuartal I/2020 bisa efektif,” katanya.

Selain itu, dia menuturkan pihaknya pun tengah membangun pusat data baru. Dana Rp1 triliun disiapkan dari kocek internal dan dia menargetkan tahun depan pusat data baru bisa beroperasi.

Hal itu sejalan dengan inisiasi perusahaan untuk membangun platform digital nasional yang merupakan gabungan data dari kementerian dan lembaga serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan pun telah melibatkan Cisco, penyedia layanan komputasi awan untuk bekerja sama.

Pada kuartal III/2019, segmen enterprise membukukan pendapatan Rp29,27 triliun atau turun 7,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni Rp31,79 triliun sebagai imbas terbatasnya pembelian layanan baru dari pelanggan segmen enterprise.  

“Oh [sumber dana pembangunan data center] itu dari Internal. Tahun depan lah [selesainya]. [Sekarang tahapannya] masih proses desain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper