Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Pelita Samudera Shipping (PSSI) Tumbuh 22 Persen

Kenaikan pendapatan sewa berjangka tertinggi tercatat dari segmen mother vessel (MV) diikuti segmen floating loading facility (FLF) dan tunda dan tongkang (TNB).
Petugas PPSU menyapu trotoar dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019).(ANTARA -Wahyu Putro)
Petugas PPSU menyapu trotoar dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019).(ANTARA -Wahyu Putro)

Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan PT Pelita Samudera Shipping Tbk. mengalami kenaikan sebesar 22 persen per September 2019 seiring dengan peningkatan raihan kontrak perseroan.

Pertumbuhan pendapatan sewa berjangka (time charter) mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 253 persen per 31 Oktober 2019 yang berkontribusi pada kenaikan pendapatan perseroan sebesar 22 persen menjadi US$62,7 juta dibandingkan dengan US$51,3 juta per 31 Oktober 2018.

Kenaikan pendapatan sewa berjangka tertinggi tercatat dari segmen mother vessel (MV) diikuti segmen floating loading facility (FLF) dan tunda dan tongkang (TNB).

Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes menjelaskan bahwa perseroan mencetak kenaikan laba bruto sebesar 25 persen per 31 Oktober 2019 menjadi US$16,1 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$12,9.

“Lini bisnis TNB menyumbang 50 persen dari total EBITDA diikuti FLF sebesar 32 persen dan lini bisnis terbaru MV sebesar 18 persen. Sampai dengan Oktober 2019, komposisi kontrak jangka panjang untuk FLF sudah mencapai 90 persen dan 10 persen spot basis. Sementara kontrak jangka panjang untuk TNB mencapai 75 persen dan 25 persen spot basis,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Rabu (27/11/2019).

Dia menambahkan bahwa perseroan telah membelanjakan US$45,8 juta sampai dengan Oktober 2019 dari total target anggaran belanja modal (capex) 2019 sebesar US$61,3 juta.

Realisasi capex sebesar 75 persen tersebut sebagian besar untuk pembelian 4 unit kapal MV, 1 unit tugboat dan 2 unit tongkang sebagai bagian dari program ekspansi armada. Perseroan mencatat peningkatan aset sebesar 28 persen menjadi US$140,6 juta per 31 Oktober 2019 dari US$110,1 juta per 31 Desember 2018.

Lebih lanjut, Imelda menjelaskan bahwa terdapat keuntungan penjualan 1 FLF pada September 2018 sebesar US$7,6 juta yang berkontribusi terhadap tingginya laba bersih sebesar 19 persen per Oktober 2018 dibandingkan Oktober 2019. Adapun laba bersih per 31 Oktober 2019 sebesar US$9,2 juta.

“Di samping ekspansi armada yang berkelanjutan, perseroan terus berinisiatif dalam memonitor penghematan biaya, diantaranya perbaikan dan pemeliharaan kapal (docking) yang dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat dari yang ditargetkan. Utilisasi kapal yang tinggi di rata-rata 94 persen sampai akhir Oktober 2019,” ungkapnya.

Dari Struktur permodalan, rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) sebesar 30 persen dan 50 persen per 31 Oktober 2019, sedikit mengalami kenaikan dari periode yang sama tahun lalu, dengan adanya pinjaman bank dari Citibank dan ICICI yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi armada kapal.

Current ratio mengalami penurunan menjadi 0,81 dari 2,22 dengan adanya pembayaran armada MV dan pinjaman bank jangka pendek dari Citibank. 

Jumlah ekuitas meningkat sebesar 18 persen per 31 Oktober 2019 menjadi US$84,6 juta dari US$71,7 juta per 31 Desember 2018 dengan kenaikan saldo laba (retained earnings) sebesar 30 persen, kenaikan modal saham dan tambahan modal disetor masing-masing sebesar 6 persen dan 144 persen dengan adanya penerbitan saham baru melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

“Ekspansi armada berkelanjutan akan membantu PSSI untuk mencapai target pertumbuhan organik sebesar 20 persen sampai 25 persen di tahun 2019,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper