Bisnis.com, JAKARTA – Produsen produk higenitas sekali pakai PT Unicharm Indonesia bakal listing di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 831,31 juta saham baru yang direncanakan pada 20 Desember 2019.
Dalam prospektus ringkas yang dirilis pada Senin (25/11/2019), perseroan akan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak-banyaknya 831,31 juta saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan penawaran umum perdana, dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Untuk aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sebagai informasi, Uni-Charm Indonesia memiliki kegiatan usaha utama yakni produsen popok bayi, pembalut wanita, popok dewasa, dan tisu basah.
Setelah penawaran umum perdana, maka komposisi pemegang saham perseroan terdiri dari Unicharm Corporation sebesar 59,20%, PT Purinusa Ekapersada sebesar 20,80%, masyarakat 20%.
Bersamaan dengan penawaran umum perdana ini, perseroan akan melakukan program alokasi saham karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 1,70 juta saham atau sebanyak-banyaknya 0,04% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham perseroan.
Perseroan akan menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 64,6% akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal yaitu pembelian fasilitas produksi baru dan peremajaan fasilitas produksi yang sudah ada. Selain itu, sekitar 20,6% digunakan untuk pembayaran utang dan 14,8% digunakan untuk modal kerja.
Baca Juga
Uni-Charm Indonesia memiliki total aset Rp7,26 triliun per 30 Juni 2019. Adapun, jumlah liabilitas sebesar Rp4,32 triliun dan ekuitas Rp2,95 triliun.
Hingga 30 Juni 2019, pendapatan bersih tercatat Rp4,21 triliun atau naik 7,12% secara tahunan. Adapun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp153,91 miliar atau naik 72,74% secara tahunan.
Perseroan juga merencanakan membagikan dividen sebesar 20% dari jumlah laba bersih setelah pajak dimulai untuk tahun buku 2019, yang pembayarannya dimulai sejak 2020.
Masa penawaran awal akan dilakukan pada 25 November 2019-3 Desember 2019. Adapun, perkiraan masa penawaran umum pada 12 dan 13 Desember 2019. Perseroan berharap dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2019.