Bisnis.com, JAKARTA — PT Terregra Asia Energy Tbk. menganggarkan dana belanja modal senilai Rp660 miliar yang akan digunakan untuk seluruh proyek pembangkit listrik yang dijalankan perseroan.
Kho Sawilek, Direktur KeuanganTerregra Asia Energy, mengatakan bahwa dalam pipeline perseroan saat ini masih terdapat sejumlah proyek pembangkit listrik di dalam negeri dan di Australia.
Dia menjelaskan bahwa untuk di dalam negeri, perseroan sedang mengerjakan 7 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro yakni PLTM Batang Toru 3, PLTM Sisira, PLTM Batang Toru 4, PLTM BT3 SMS, PLTM Raisan Naga Timbul, PLTM Raisan Huta Dolok, PLTM Simbelin 2.
Sementara itu, perseroan juga mengerjakan 2 proyek untuk Pembangkit Listrik Large Hydro yakni PLTA Teunom 3, dan PLTA Teunom 2.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa untuk di Australia, perseroan memiliki proyek solar Mobilong dengan kapasitas 5 mega watt yang telah dimulai konstruksi pada awal 2019 dan sudah beroperasi penuh pada 12 Juli 2019.
Perseroan juga memiliki 4 proyek di Australia Selatan dengan kapasitas masing-masing 5 MW yang ditargetkan akan beroperasi pada 2020.
Baca Juga
“Target capex tahun depan Rp660 miliar dengan alokasi 45% solar di Australia dan 55% hidro di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sekretaris Perusahaan Terregra Asia Energy Christin Suwito menjelaskan bahwa untuk sumber pendanaan, perseroan akan mengandalkan kas internal, pasar modal, dan juga pinjaman bank.
Dari pasar modal, perseroan berencana untuk melakukan rights issue pada kuartal II/2019. Saat ini perseroan tengah melakukan penjajakan dengan investor strategis yang bakal menyerap aksi tersebut.
“Kami ada rencana melakukan rights issue, cuma akan ada penundaan hingga kuartal II/2019,” jelasnya.