Bisnis.com, JAKARTA — PT Terregra Asia Energy Tbk. memberikan klarifikasi atas penurunan sahamnya dalam beberapa waktu terakhir. Manajemen menyebut anjloknya saham perseroan disebabkan rumor pasar.
Sekretaris Perusahaan Terregra Asia Energy Christin Suwito mengatakan bahwa saham perseroan terimbas rumor pasar yang menyebutkan bahwa sebagian saham emiten berkode TGRA itu dimiliki oleh Bos PT Hanson International Tbk. Benny Tjokrosaputro.
“Sampai hari ini semua data tidak ada satu lembar pun milik Benny Tjokro,” ujarnya saat menggelar paparan publik insidenti di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Dia menambahkan bahwa, secara fundamental perseroan kinerja masih berjalan dengan baik, hal tersebut merujuk dengan realisasi kinerja per September 2019.
Emiten berkode saham TGRA itu mencatatkan pertumbuhan laba usaha Rp1,08 miliar, meningkat 154,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp428,66 juta.
“Kami tetap lakukan apa yang sudah kami rencanakan ke depannya,” ungkapnya.
Baca Juga
Sekadar informasi, Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan TGRA pada perdagangan Kamis (21/11/2019). Adapun penghentian sementara itu ditujukan untuk memberikan cooling down terhadap saham TGRA yang anjlok dalam beberapa hari terakhir.
Saham TGRA mulai anjlok sejak perdagangan 11 November 2019. Saat itu, TGRA melorot 22,92% dari Rp720 ke level Rp555.
Koreksi saham TGRA berlanjut hingga akhir perdagangan 20 November 2019 dan ditutup di level Rp158 per saham. Dengan demikian dalam kurun waktu 11-20 November, TGRA telah anjlok 78,06%.