Bisnis.com, JAKARTA - Instrumen surat utang pemerintah khusus diaspora direncanakan dirilis pada medio 2020.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan penerbitan obligasi diaspora masih dalam tahap kajian.
"Obligasi diaspora masih kami kaji. Rencananya [dirilis] tahun depan, semester pertama," ujarnya di acara Green Sukuk Investor Day di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/11/2019).
Sebelumnya, Associate Director Fixed Income PT Anugrah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menilai rencana penerbitan tersebut cukup positif karena bisa menarik kontribusi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri dalam pembangunan. Selain itu, instrumen tersebut dipandang cukup potensial karena menjadi sarana memupuk kecintaan kepada negara.
"Pasarnya cukup potensial,” ujarnya.
Menurut Ramdhan, aspek yang perlu diperhatikan yakni tingkat kupon yang ditawarkan setara dengan tingkat kupon pada instrumen lain bermata uang rupiah. Pasalnya, tujuan penerbitan surat utang ini untuk memperluas pasar sehingga diperlukan pemanis agar investor tertarik.
Selain itu, premi yang ditawarkan setidaknya 1-1,5 persen lebih tinggi dari global bond. Hal itu dilakukan agar investor terangsang untuk berinvestasi pada instrumen tersebut.
“Ada premi global bond 1-1,5 persen di atas global bond yang biasa. Untuk menarik [investor di masa] awal ya,” ucapnya.
Diaspora Bond Direncanakan Rilis pada 2020
Obligasi ini bisa menarik kontribusi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri dalam pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
4 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
41 menit yang lalu
Summarecon (SMRA) Raup Laba Bersih Rp933 Miliar Kuartal III/2024
55 menit yang lalu