Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Darma Henwa (DEWA) Menebal, Ini Faktor Pendorongnya

Pertumbuhan produksi membuat pendapatan DEWA naik 25,97% dari US$188,86 juta menjadi US$237,92 juta per kuartal III/2019.
Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk Saptari Hoedaja (tengah), didampingi Direktur Djajeng Pristiwan Andalaswanto (dari kiri), Direktur Faisal Firdaus, Direktur Ivi Sumarna Suryana, dan Direktur Agus Efendi menjawab pertanyaan wartawan, usai RUPS di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk Saptari Hoedaja (tengah), didampingi Direktur Djajeng Pristiwan Andalaswanto (dari kiri), Direktur Faisal Firdaus, Direktur Ivi Sumarna Suryana, dan Direktur Agus Efendi menjawab pertanyaan wartawan, usai RUPS di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa kontraktor pertambangan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) membukukan laba bersih US$1,19 juta per kuartal III/2019 atau naik 44,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$826.192.

Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan naiknya laba bersih DEWA merupakan hasil dari upaya perseroan meningkatkan volume produksi serta produktivitas dan efisiensi biaya. Menurutnya, pencairan pinjaman perbankan berdampak positif terhadap kinerja keuangan karena mampu mendorong peningkatan produksi.

“Perseroan mampu meningkatkan kinerja keuangannya karena secara konsisten fokus pada peningkatan volume produksi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi biaya,” katanya dalam siaran resmi pada Rabu (6/11/2019).

Menurutnya, DEWA mengalami pertumbuhan kinerja operasional berkat peningkatan kapasitas produksi yang berjalan sesuai rencana. Berdasarkan laporan kinerja operasioanal DEWA hingga kuartal III/2019, mencatatkan coal delivery sebesar 11,44 juta ton. Angka ini tumbuh 22,08% dari 9,37 juta ton di periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, produksi overburden removal (OB) pun naik 9,13% dari 75,77 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 82,7 juta bcm. Sementara, rasio pengupasan (stripping ratio) pada tiga tambang batu bara yang digarap perseroan berkisar antara 5,59 dan 8,46.

“Pertumbuhan produksi membuat pendapatan DEWA naik 25,97% dari US$188,86 juta menjadi US$237,92 juta,” katanya.

Saat ini, mayoritas pendapatan perseroan masih dikontribusi dari jasa kontraktor batu bara. Tambang batu bara Bengalon di Provinsi Kalimantan Timur yang dimiliki PT Kaltim Prima Coal berkontribusi US$165,09 juta.

Kemudian, pendapatan dari tambang batubara Asam Asam di Provinsi Kalimantan Selatan milik PT Arutmin Indonesia tercatat US$60,84 juta.

Terakhir, tambang batu bara Satui di Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelola klien perseroan lainnya, PT Cakrawala Langit Sejahtera, menyumbang pendapatan US$10,22 juta. Adapun segmen bisnis perseroan di mineral turut berkontribusi mencapai US$1,76 juta.

Arif menambahkan proyek jasa kontraktor non-batu bara ini diharapkan akan menjadi pintu masuk perseroan untuk meningkatkan pendapatan di masa mendatang.

“Saat ini, DEWA pun tengah melakukan pembicaraan dengan calon klien terkait dengan rencana pertambangan mineral di beberapa lokasi yang akan dikerjakan. Ke depannya, kami berharap bisnis non-batu bara akan berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan perseroan,” katanya.

Sejak awal tahun hingga akhir September, DEWA telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$23,67 juta. Sebagian besar dana capex tersebut dialokasikan untuk pembelian mesin dan peralatan di proyek batu bara perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper