Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa Eropa berakhir melemah pada perdagangan Kamis (31/10/2019), seiring dengan tumbuhnya keraguan mengenai prospek kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup melemah 0,5 persen. Meski terkoreksi, indeks Stoxx tetap membukukan penguatan bulanan kedua berturut-turut pada Oktober didorong serangkaian laporan kinerja keuangan perusahaan dan perkembangan Brexit.
Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah China meragukan kesepakatan perdagangan jangka panjang dengan Presiden AS Donald Trump.
Hal ini serta merta meningkatkan ketidakpastian baru tentang progres antara kedua negara setelah kesepakatan perdagangan interim sebelumnya disebut-sebut hampir diselesaikan.
Kabar tersebut pun memupus optimisme pasar di awal sesi perdagangan Kamis (31/10) yang dipicu oleh langkah bank sentral AS Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini.
“Kerugian yang ditimbulkan oleh perang perdagangan terhadap ekonomi AS pada akhirnya mungkin membuatnya (AS) lebih bersedia untuk berkompromi,” ujar Timme Spakman, ekonom analisis perdagangan internasional di ING.
Baca Juga
“Tapi pertanyaannya adalah berapa banyak kerugian yang diperlukan agar sebuah kesepakatan dapat ditandatangani,” tambahnya, dikutip dari Reuters.
Sektor penambang yang terdampak tarif turun 1,4 persen, sementara produsen mobil kehilangan 1,3 persen.
Namun, sektor dengan penurunan terbesar adalah produsen minyak dan gas, sebesar 1,7 persen, setelah saham Royal Dutch Shell meluncur 4 persen.
Sementara itu, saham Air France-KLM turun 1 persen setelah mengatakan perlambatan permintaan perjalanan kemungkinan akan mengganggu penjualan tiket pada sepanjang sisa tahun ini.
Ada pula induk British Airways IAG yang mengatakan aksi industri oleh pilot-pilot di maskapai itu telah berdampak negatif pada laba kuartal ketiga.
Di sektor otomotif, kesepakatan antara Fiat Chrysler dan pemilik Peugeot, PSA, untuk menciptakan produsen mobil terbesar keempat dunia mengangkat saham Fiat Chrysler 8,2 persen.
Namun, saham PSA merosot sekitar 13 persen, setelah mampu naik hampir 5 persen dalam tiga sesi terakhir menjelang kesepakatan.