Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Tergelincir dari Level Tertinggi Sejak Januari 2018

Bursa Eropa mematahkan relinya dan berakhir terkoreksi pada perdagangan Selasa (29/10/2019), penurunan pertama dalam tujuh hari perdagangan beruntun, akibat terbebani lesunya laporan kinerja keuangan perusahaan.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

5Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa mematahkan relinya dan berakhir terkoreksi pada perdagangan Selasa (29/10/2019), penurunan pertama dalam tujuh hari perdagangan beruntun, akibat terbebani lesunya laporan kinerja keuangan perusahaan.

Sentimen tersebut menggerus optimisme pasar seputar progres perdagangan Amerika Serikat-China dan ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral AS Federal Reserve.

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup turun 0,2 persen. Pada perdagangan Senin (28/10), indeks Stoxx mampu menyentuh level tertingginya sejak Januari 2018 setelah indeks S&P 500 di bursa Wall Street AS mencetak rekor level tertinggi.

“Pasar berada pada posisi tertinggi baru di Eropa dan AS. Ini sesuatu yang bisa mendorong investor untuk mengambil untung," ujar Roland Kaloyan, kepala strategi ekuitas Eropa di Société Générale.

Saham perusahaan kertas asal Finlandia Stora Enso merosot 5,1 persen setelah laba kuartalannya dilaporkan turun dan memperingatkan ketidakpastian politik global. Saham Mondi dan Smurfit Kappa pun melemah mengikutinya.

Sementara itu, saham-saham telekomunikasi melorot 1,7 persen, terbesar di antara sub-sektor utama Eropa, akibat terbebani penurunan saham perusahaan telekomunikasi, Orange, sebesar 2,6 persen.

Seorang eksekutif di operator telekomunikasi nomor satu asal Prancis itu mengatakan penjualan di Spanyol, pasar terbesar keduanya, akan tetap menghadapi tekanan dari para pesaing yang memangkas harga dalam beberapa bulan mendatang.

Pada saat yang sama, sektor minyak dan gas turun 0,9 persen, terseret oleh perusahaan energi Inggris BP, yang melaporkan penurunan tajam dalam laba kuartal ketiga akibat harga minyak yang lebih lemah dan produksi yang lebih rendah.

Juga membebani sektor ini adalah penurunan saham perusahaan jasa ladang minyak Inggris Hunting sebesar 1 persen, setelah perusahaan memproyeksikan laba inti tahunan di ujung bawah ekspektasi pasar karena bergulat dengan perlambatan di pasar pengeboran onshore AS.

Sektor keuangan juga turun akibat terseret penurunan saham Deutsche Boerse sebesar 2,4 persen setelah operator asal Jerman ini melaporkan laba kuartal ketiga yang meleset dari perkiraan.

Katalisator untuk pasar pekan ini diharapkan adalah pertemuan kebijakan moneter The Fed dimana para pembuat kebijakan diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini.

Namun fokus pasar cenderung akan lebih fokus pada arah kebijakan The Fed di masa mendatang.

“Spekulasi pasar untuk pemangkasan suku bunga mencapai 90 persen,” ujar David Madden, analis CMC Markets.

"Saya tidak berpikir mereka akan membiarkan pintu terbuka untuk pemangkasan lebih lanjut pada 2019 atau awal 2020 karena itu bisa saja menetapkan bahwa setiap kali pasar mengkhawatirkan resesi maka pasti akan dilakukan penurunan suku bunga,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper