Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Metropolitan Kentjana Tbk. mengalami penurunan pendapatan dan laba pada kuartal III/2019.
Pada pos pendapatan emiten berkode saham MKPI itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun turun 21,21% dari posisi tahun lalu Rp1,65 triliun.
Pos tersebut mencakup pendapatan sewa dan penjualan bersih. Dalam Januari-September 2019, pendapatan sewa emiten pengelola kawasan Pondok Indah ini mampu mencatakan peningkatan dari pos pusat perbelanjaan. Mall di Jakarta Selatan itu membukukan pendapatan Rp642,50 miliar naik 7,64% dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp596,86 miliar.
Sewa tanah juga menunjukan pertumbuhan dari posisi Rp24,05 miliar menjadi Rp24,05 miliar. MKPI memperoleh sumber pendapatan sewa baru dari operasional Hotel Intercontinental senilai Rp50,66 miliar.
Namun, pendapatan sewa perkantoran turun tipis dari Rp179,49 miliar menjadi Rp177,88 miliar. Secara keseluruhan pendapatan sewa MKPI mencapai Rp999,46 miliar, naik 10,11% secara tahunan dari Rp907,62 miliar.
Di sisi lain, total pendapatan bersih MKPI tercatat Rp303 miliar turun drastis dari realisasi tahun lalu Rp745 miliar. Segmen ini tercatat hanya dapat melepas tanah dan bangunan senilai Rp128,59 miliar anjlok 79,77% dari periode yang sama tahun lalu Rp635,92 juta.
Baca Juga
Hal itu adalah penyebab utama tertekannya pendapatan bersih sebab penjualan listrik, makanan dan lain-lain masih mengalami peningkatan. Perseroan bahkan menjual tanah senilai Rp14,42 miliar naik dari realisasi tahun lalu Rp7,42 miliar.
Setelah dikurangi dengan beban usaha, pajak final dan lain-lain, laba sebelum pajak MKPI tercatat sebesar Rp384,62 miliar turun dari realisasi tahun lalu Rp788,1 miliar.
Setelah kena pajak kini dan pajak tangguhan, laba bersih tahun berjalan sebesar Rp420,70 miliar per September 2019. Laba bersih itu turun 46,62% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp788,14 miliar.
Dengan demikian laba per saham dasar perseroan menjadi Rp443,80 dari posisi Rp831,21 atau turun 46,60%.
Sementara kas dan setara kas pada akhir periode tercatat Rp790,96 miliar lebih kecil dari posisi tahun lalu Rp1,38 triliun. Jumlah ekuitas MKPI tercatat sebesar Rp5,30 triliun dengan total liabilitas mencapai Rp,73 triliun.
Adapun jumlah aset tercatat sebesar Rp7,00 triliun dengan aset lancar Rp1,01 triliun dan aset tidak lancar Rp6,02 triliun.