Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. mengumumkan kinerja keuangan perusahaan hingga 30 September 2019.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (30/10/2019), sejak bergabung dengan Semen Indonesia pada Februari 2019 emiten dengan kode saham SMCB tersebut terus memperbaiki kinerja keuangan perusahaan dengan memperkecil kerugian secara bertahap di tengah tekanan kondisi oversupply.
Dari upaya tersebut, pada akhir September 2019, perseroan kembali mencatatkan laba bersih senilai Rp134 miliar. Raihan itu berbalik dari posisi rugi bersih senilai Rp630 miliar pada periode 9 bulan pertama 2018.
Kinerja perseroan ditopang oleh kenaikan volume penjualan. Sinergi dengan Semen Indonesia mendorong kenaikan volume penjualan perseroan sebesar 2,27% secara tahunan dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 2,23% year on year menjadi Rp7,7 triliun dari sebelumnya Rp7,6 triliun.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional hingga kuartal III/2019 mengalami penurunan 2% menjadi 48,7 juta ton. Meskipun demikian, potensi peningkatan kebutuhan pasar terlihat pada segmen semen kantong khususnya di Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi dan wilayah Timur Indonesia. Ekspor secara nasional mengalami kenaikan 15,38% menjadi 4,7 juta ton.
Selain penjualan meningkat, laba bruto perseroan juga tumbuh 37,71% dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) melonjak 68,82% secara tahunan.
Baca Juga
Raihan ini didorong oleh program-program efisiensi dan sinergi yang berdampak pada penurunan faktor-faktor biaya penjualan dan operasional.
Biaya operasional turun 10,47% dikontribusikan oleh penurunan pada beban distribusi 3,08% dan penurunan beban penjualan 47,68%.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan, seperti peningkatan utilisasi pabrik dan program transformasi biaya, memberikan kontribusi pada total penurunan beban pokok pendapatan sebesar 5,47%.
Laba sebelum bunga dan pajak penghasilan tercatat mencapai Rp665 miliar, dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama pada tahun lalu senilai Rp69 miliar. Margin laba periode tahun berjalan tercatat sebesar 1,73% dari sebelumnya margin rugi sebesar 8,32%.
Setelah meluncurkan Dynamix sebagai merek baru pada akhir September lalu, SMCB kini gencar melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada seluruh pelanggan dan para pemangku kepentingan melalui beragam program.
Ke depan, perseroan akan terus fokus untuk melanjutkan tren positif untuk terus memperbaiki kinerja keuangan dengan memperkuat fundamental operasional, serta fokus pada program-program penambahan nilai untuk konsumen baik dari produk, solusi, maupun layanan pelanggan.