Bisnis.com, JAKARTA—PT Total Bangun Persada Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp143,16 miliar sepanjang 9 bulan tahun ini.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Rabu (30/10/2019), capaian laba bersih tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp192,93 miliar. Dengan demikian, laba bersih emiten dengan kode saham TOTL ini turun 25,8% secara tahunan.
Penurunan laba bersih tersebut berasal dari pendapatan usaha yang turun 2,98% year on year dari Rp2,01 triliun menjadi Rp1,95 triliun. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan naik tipis 1,22% yoy menjadi Rp1,66 triliun.
Dari sini, laba kotor yang dihasilkan perseroan merosot 21,74% yoy menjadi Rp290,75 miliar. Perseroan mencatatan laba proyek ventura bersama bersih senilai Rp19,66 miliar, sehingga laba kotor setelah proyek ventura bersama senilai Rp310,40 miliar.
Setelah dikurangi beban umum dan administrasi, beban lain-lain, dan beban pajak final, laba sebelum taksiran beban pajak penghasilan tercatat Rp145,77 miliar atau turun 24,26% secara tahunan.
Perseroan pun membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp143,16 miliar atau turun 25,8% dari posisi akhir September tahun lalu.
TOTL sebelumnya telah menyampaikan revisi target akhir tahun yang didorong oleh kondisi global dan politik dalam negeri.
Pada awalnya, perseroan menargetkan bisa meraih pendapatan senilai Rp2,8 triliun dengan nilai kontrak baru Rp4 triliun, dan laba bersih senilai Rp210 miliar sepanjang tahun ini.
Direktur Keuangan Total Bangun Persada Moeljati Soetrisno mengatakan melihat kondisi para pelanggan yang masih wait and see karena kondisi ekonomi global dan keadaan politik dalam negeri dengan adanya pemilu April lalu, perseroan pun memutuskan untuk merevisi target 2019.
“Kami merevisi target perolehan kontrak baru menjadi Rp2 triliun dengan pendapatan senilai Rp2,30 triliun, serta laba bersih senilai Rp175 miliar,” ujarnya.