Bisnis.com, JAKARTA - PT Buyung Poetra Sembada Tbk. mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang 9 bulan tahun ini. Mampukah perseroan mencapai target hingga akhir 2019?
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, emiten berkode saham HOKI itu membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,23 triliun, serta laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp76,16 miliar sepanjang periode Januari-September 2019. Perolehan tersebut masing-masing tumbuh 15,64% dan 7,63% secara tahunan.
Investor Relations Buyung Putra Sembada Dion Surijata mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sudah sejalan dengan target perseroan yang memproyeksikan pertumbuhan 10%-15% per tahun.
Hingga akhir kuartal III/2019, penjualan ke pasar tradisional masih mendominasi komposisi pendapatan perseroan yakni 53,63%, sedangkan pasar modern sebesar 37,98%. Adapun, 8,39% lainnya merupakan produk sampingan.
HOKI berharap momentum Natal dan Tahun Baru pada akhir tahun dapat mendorong perseroan untuk mencapai target pertumbuhan. Sejumlah strategi telah disiapkan seperti meningkatkan kapasitas produksi, menjaga kualitas produk, dan melakukan efisiensi.
Kapasitas Produksi
Baca Juga
Peningkatan kapasitas produksi telah dilakukan terhadap pabrik di Subang, Jawa Barat, dari semula 30 ton per jam menjadi 50 ton per jam.
Perusahaan juga dalam proses pembangunan pabrik beras baru di Sumatera Selatan dengan kapasitas yang dimiliki 20 ton per jam pada akhir 2020 dan menjadi 40 ton per jam pada akhir 2021. Peningkatan kapasitas ini untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan dari pasar modern dan tradisional.
Adapun, efisiensi dilakukan dengan mencari peluang agar limbah kulit bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan. Hingga akhir Oktober 2019, pembangkit listrik berbahan bakar limbah kulit padi yang berlokasi di Sumatera Selatan sedang memasuki tahap uji coba.
Perusahaan berharap pembangkit dapat menghasilkan listrik hingga maksimal 3 megawatt pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan. Ini juga akan menjadi salah satu pembangkit listrik pertama berbahan bakar kulit padi di Indonesia.
"Kami tidak hanya berupaya mengejar pertumbuhan dari sisi bisnis, tetapi kami berharap upaya menjadikan limbah kulit padi sebagai bahan bakar pembangkit listrik dapat memberikan solusi alternatif atas masalah limbah kulit padi," katanya dalam keterangan resmi.