Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah analis masih mempertahankan target IHSG menjelang akhir tahun ini. Kepastian dari sisi politik dan aksi window dressing diharapkan mampu mengakat indeks menembus 6.500.
Adapun menutup perdagangan Rabu (23/10/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 0,52% ke level 6.257. Secara year-to-date, IHSG tumbuh 1,02%.
Namun demikian, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih di sepanjang hari perdagangan senilai Rp231,73 miliar.
Hariyanto Wijaya, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa pihaknya masih memepertahankan target IHSG pada akhir tahun ini sebesar 6.510.
“Target 6.510 sejak Mei 2019 setelah kami revisi karena masuknya faktor perang dagang,” kata Hariyanto kepada Bisnis, baru-baru ini.
Menurutnya, sentimen positif bakal datang dari efektifnya Kabinet Kerja Jilid II serta aksi window dressing pada Desember nanti.
Baca Juga
Selain mencermati perkembangan politik, investor juga disebut tetap fokus pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.
Berdasarkan konsensus, Bank Indonesia akan memangkas suku bunga lagi pada RDG yang berakhir Kamis (24/10/2019) sebesar 25 bps. Sepanjang tahun berjalan, BI telah menurunkan 7-Days Reserve Repo Rate sebesar 125 bps mejadi 5,25%.
“Dalam laporan strategi bulanan Oktober kami, kami menyarankan investor untuk tetap defensif di tengah volatilitas pasar,” tulis Hariyanto.
Adapun, mengingat data manufaktur di AS lewat indeks PMI (Purchasing Managers’ Index) pada September yang kurang memuaskan di level 47,8, investor asing terlihat masig enggan mendekati aset berisiko seperti di bursa saham Indonesia.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan akan ada volatilitas yang lebih tinggi dan tekanan pada ekuitas AS sepanjang Oktober, sehingga berpotensi membuat investor asing cenderung menghindari risiko di bursa saham Indonesia,” tulis Hariyanto.
Sementara itu, Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Ponthus memperkirakan IHSG akan bergerak menuju 6.500—6.600 pada akhir tahun ini.
Kendati masih ada potensi upside, untuk jangka pendek investor diharapkan tetap waspada dan berhati-hati dengan fluktuasi indeks.