Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 7 Poin, Rupiah Melemah Bersama Mata Uang di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (23/10/2019) di level Rp14.051 per dolar AS, menguat tipis 7 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.058 pada Selasa (22/10/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (23/10/2019) di level Rp14.051 per dolar AS, menguat tipis 7 poin atau 0,05 persen dari posisi Rp14.058 pada Selasa (22/10/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.121 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.980 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp141.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.056 per dolar AS pada pukul 11.05 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Rupiah berakhir di level 14.041 per dolar AS dengan apresiasi 0,28 persen atau 40 poin pada perdagangan Selasa (22/10), penguatan hari perdagangan keempat berturut-turut.

Sebelum berbalik melemah, mata uang Garuda sempat memperpanjang penguatannya dengan dibuka terapresiasi tipis 6 poin atau 0,04 persen di level 14.035. Sepanjang perdagangan Rabu (23/1) pagi, rupiah bergerak di level 14.035-14.060.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas ikut melemah, dipimpin won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,41 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.05 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Won Korea Selatan

1.174,90

-0,41

Ringgit Malaysia

4,1940

-0,14

Dolar Taiwan

30,614

-0,11

Dolar Singapura

1,3642

-0,11

Yuan Onshore China

7,0846

-0,11

Rupiah

14.056

-0,11

Yuan Offshore China

7,0828

-0,1

Rupee India

71,0050

-0,09

Baht Thailand

30,320

-0,07

Peso Filipina

51,217

-0,01

Yen Jepang

108,29

+0,18

Dolar Hong Kong

7,8424

+0

Dilansir dari Bloomberg, won Korea Selatan memimpin pelemahan mata uang emerging market di Asia ketika minat investor terhadap aset berisiko global menyurut karena ketidakpastian mengenai Brexit.

Parlemen Inggris menolak rencana Perdana Menteri Boris Johnson untuk mempercepat proses legislasi kesepakatan Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa). Hal ini memberikan ketidakpastian soal batas waktu Brexit pada 31 Oktober.

Di sisi lain, para pedagang saat ini tengah menantikan perkembangan lebih lanjut tentang hubungan dagang AS dan China.

“Surutnya minat untuk aset berisiko akibat isu Brexit dan perdagangan AS-China telah menahan sebagian pergerakan (mata uang) di Asia,” terang Wisnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi di Mizuho Bank.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,07 persen ke level 97,590 pada pukul 10.56 WIB.

Pada perdagangan Selasa (22/10), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,526 dengan penguatan 0,198 poin atau 0,20 persen, kenaikan hari kedua berturut-turut.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

23 Oktober

14.051

22 Oktober

14.058

21 Oktober

14.132

18 Oktober

14.140

17 Oktober

14.172

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper