Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Tumbuh di Atas 100 Persen, Saham ROTI Dibuka Melesat

Harga saham ROTI naik 65 poin atau menguat 5,02% ke level Rp1.360 pada awal perdagangan Rabu (23/10/2019) pukul 09.41 WIB.
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. telah mengumumkan kinerja per 30 September 2019. Hasilnya, penjualannya tumbuh 24,05% dan laba bersihnya melesat mencapai 105,82%.

Laba yang mengembang agaknya mendapat apresiasi dari investor. Ini tercermin dari kenaikan harga sahamnya sebesar 65 poin atau menguat 5,02% ke level Rp1.360 pada awal perdagangan Rabu (23/10/2019) pukul 09.41 WIB.

Di level itu, produsen roti dengan merek Sari Roti itu memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp8,41 triliun. Sepanjang tahun berjalan, saham ROTI telah naik mencapai 13,33%.

Sebagai informasi, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,47 triliun atau tumbuh 24,05% secara tahunan. Di sisi lain, perseroan berhasil menekan retur penjualan 19,12% secara tahunan menjadi Rp377,80 miliar.

Dari itu, laba bersih yang dikantongi sebesar Rp211,71 miliar atau naik 105,82% secara tahunan. Dengan demikian, margin laba bersih ROTI melebar dari 5,18% per 30 September 2018 menjadi 8,60% per 30 September 2019.

Manajemen ROTI menjelaskan penjualan tumbuh 24,05% secara tahunan didukung oleh penjualan yang sangat baik di Indonesia maupun Filipina.

Penjualan Filipina tercatat tumbuh 45,32% secara tahunan menjadi sebesar Rp87,76 miliar. Sedangkan penjualan di Indonesia tumbuh 23,38% menjadi Rp2,37 triliun.

Adapun, pertumbuhan penjualan di Indonesia berasal dari penjualan melalui kanal tradisional yang tumbuh 45% menjadi Rp565 miliar. Hal ini seiring dnegan perluasan wilayah distribusi serta penambahan outlet penjualan.

Kontribusi terbesar tetap dari kanal modern yang membukukan penjualan Rp1,80 triliun atau tumbuh stabil 18%. Hal ini karena didukung penjualan yang lebih proaktif serta kegiatan pemasaran dan promosi yang intensif.

"Sepanjang 9 bulan tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar lebih dari Rp1,3 triliun, serta mempertahankan marjin laba bruto yang sehat yaitu 55,5% karena kinerja produksi yang sangat baik," terang manajemen dalam keterbukaan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper