Bisnis.com, JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. telah mengumumkan kinerja per 30 September 2019. Hasilnya, penjualannya tumbuh 24,05% dan laba bersihnya melesat mencapai 105,82%.
Laba yang mengembang agaknya mendapat apresiasi dari investor. Ini tercermin dari kenaikan harga sahamnya sebesar 65 poin atau menguat 5,02% ke level Rp1.360 pada awal perdagangan Rabu (23/10/2019) pukul 09.41 WIB.
Di level itu, produsen roti dengan merek Sari Roti itu memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp8,41 triliun. Sepanjang tahun berjalan, saham ROTI telah naik mencapai 13,33%.
Sebagai informasi, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,47 triliun atau tumbuh 24,05% secara tahunan. Di sisi lain, perseroan berhasil menekan retur penjualan 19,12% secara tahunan menjadi Rp377,80 miliar.
Dari itu, laba bersih yang dikantongi sebesar Rp211,71 miliar atau naik 105,82% secara tahunan. Dengan demikian, margin laba bersih ROTI melebar dari 5,18% per 30 September 2018 menjadi 8,60% per 30 September 2019.
Manajemen ROTI menjelaskan penjualan tumbuh 24,05% secara tahunan didukung oleh penjualan yang sangat baik di Indonesia maupun Filipina.
Baca Juga
Penjualan Filipina tercatat tumbuh 45,32% secara tahunan menjadi sebesar Rp87,76 miliar. Sedangkan penjualan di Indonesia tumbuh 23,38% menjadi Rp2,37 triliun.
Adapun, pertumbuhan penjualan di Indonesia berasal dari penjualan melalui kanal tradisional yang tumbuh 45% menjadi Rp565 miliar. Hal ini seiring dnegan perluasan wilayah distribusi serta penambahan outlet penjualan.
Kontribusi terbesar tetap dari kanal modern yang membukukan penjualan Rp1,80 triliun atau tumbuh stabil 18%. Hal ini karena didukung penjualan yang lebih proaktif serta kegiatan pemasaran dan promosi yang intensif.
"Sepanjang 9 bulan tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar lebih dari Rp1,3 triliun, serta mempertahankan marjin laba bruto yang sehat yaitu 55,5% karena kinerja produksi yang sangat baik," terang manajemen dalam keterbukaan informasi.