Bisnis.com, JAKARTA--Bos PT Mahaka Media Tbk. Erick Thohir hadir di Istana Negara pada Senin (21/10/2019). Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini dikabarkan akan mengisi kursi Menteri BUMN yang sebelumnya diduduki oleh Rini Soemarno.
Kendati demikian, kabar tersebut belum dikonfirmasi oleh Erick ketika ditanya oleh awak media seusai keluar dari Istana Negara.
"Masalah posisi, biar Presiden yang mengumumkan," katanya.
Saat ini, Erick memiliki 100% saham PT Beyond Media, yang menggenggam 57,81% saham PT Mahaka Media Tbk. berdasarkan laporan terakhir yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia. Di Mahaka Media, Erick juga menjabat sebagai Komisaris Utama.
Perusahaan ini melantai pada 3 April 2002 dengan nama PT Abdi Bangsa Tbk. dan berubah menjadi PT Mahaka Media Tbk. pada 2010. Berdasarkan keterangan di website resminya, emiten dengan kode ABBA ini bergerak di bidang media dan entertainment dengan keahlian di bidang broadcasting, printing & publishing, online dan marketing.
Di lini broadcasting, ABBA menaungi Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya, Jak FM, Jak tv, Hot FM, Kis FM, Mustang FM, dan Most Radio.
Baca Juga
Sebagai informasi, bisnis radio Mahaka Grup berada di bawah PT Mahaka Radio Integra Tbk. yang melantai di BEI pada 2016 dengan kode emiten MARI. Perusahaan radio itu mengantongi dana hasil lPO Rp78,79 miliar untuk membayar utang, pengembangan bisnis, dan investasi.
Untuk unit bisnis printing & publishing, perseroan memiliki Republika Penerbit, Harian Republika, dan Harian Indonesia. Sementara itu, pada lini bisnis online terdapat Republika Online, jak-tv.co.id, dan NOICE dan pada lini bisnis marketing perseroan menaungi CardPlus, Alive! Indonesia, GAMMA, dan Inspire.
Dari sisi kinerja keuangan, ABBA membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,37 miliar pada semester I/2019. Rugi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp7,32 miliar.
Adapun, pada periode yang sama MARI mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp14,07 miliar atau turun 20,64% secara tahunan dari Rp17,51 miliar.