Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai pembentukan holding BUMN di era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dan kinerja penjualan PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (21/10/2019).
Berikut perincian topiknya:
Menanti Kelanjutan Holding BUMN. Di era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk merampungkan pembentukan sejumlah holding badan usaha milik negara (BUMN) yang prosesnya telah bergulir sejak pemerintahan Jokowi-JK.
Pasar Tunggu Pengumuman Kabinet. Pasar obligasi pada perdagangan awal pekan ini diprediksi stagnan cenderung melemah sembari menanti pengumuman nama-nama menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
GJTL Masih Optimistis Tumbuh 8%. Emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini berkisar 5%—8%. Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication and Investor Relation Gajah Tunggal, mengatakan bahwa target tersebut ditetapkan guna memulihkan posisi laba perseroan pada tahun ini.
Sukuk Negara Jadi Andalan. Instrumen sukuk negara masih menjadi andalan manajer investasi untuk menjadi aset dasar produk reksa dana syariah. Dikutip dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kepemilikan reksa dana sebagai investor dalam kepemilikan sukuk negara secara tahunan di tahun ini sebesar 90,6%.
Menanti ANTM Kembali Tembus Rp1.000. Dalam sebulan terakhir, saham PT Aneka Tambang Tbk. terkoreksi 12,21%. Mampukah saham bersandi ANTM itu kembali mengilap pada paruh terakhir tahun ini? Berdasarkan data Bloomberg, ANTM parkir di level Rp935 per saham pada akhir perdagangan Jumat (18/10).
Menguji Bisnis ISAT Usai Lego Menara. Setelah kedatangan putra Qatar yakni Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama sebagai presiden direktur dan CEO PT Indosat Tbk. (ISAT) di medio 2019, penjualan aset nonstrategis, salah satunya menara, langsung dieksekusi.
Penjualan ZINC Tumbuh 23,78%. Penjualan PT Kapuas Prima Coal Tbk. hingga kuartal III/2019 naik 23,78% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan emiten berkode saham ZINC pada kuartal III/2019 tercatat senilai Rp213,17 miliar.
Kontraktor Dituntut Kebut Volume. Memasuki kuartal IV, sekaligus musim penghujan, emiten kontraktor pertambangan dituntut mengebut produksi overburden dan batu bara. Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi menyatakan tetap optimistis dapat menjaga kinerja kendati masuk musim hujan.