Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Global Turun, Pound Sterling Terbebani Keraguan Brexit

Bursa Asia kompak turun bersama bursa Eropa dan indeks futures Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang ini, Kamis (17/10/2019), di tengah bertahannya keresahan pasar.
Indeks Stoxx/Reuters
Indeks Stoxx/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia kompak turun bersama bursa Eropa dan indeks futures Amerika Serikat (AS) pada perdagangan siang ini, Kamis (17/10/2019), di tengah bertahannya keresahan pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 meluncur 0,3 persen, sedangkan indeks futures S&P 500 dan indeks MSCI Asia Pacific sama-sama turun 0,1 persen pada pukul 08.12 pagi waktu London (pukul 14.12 WIB).

Pada saat yang sama, indeks FTSE 100 Inggris bergerak fluktuatif dan indeks MSCI Emerging Market naik 0,2 persen.

Rilis laporan keuangan di wilayah Eropa dikabarkan beragam, dengan raksasa barang konsumen Unilever melaporkan pertumbuhan di bawah perkiraan, Nestle mengumumkan pembelian kembali (buyback), dan Ericsson meningkatkan target penjualannya untuk tahun depan.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS terus bergerak lebih rendah setelah penjualan ritel AS dilaporkan berkontraksi sehingga mendorong pasar berspekulasi untuk penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS pada akhir Oktober mendatang.

Ketika musim laporan kinerja keuangan perusahaan meningkat dan pemberitaan mengenai perdagangan tetap membuat investor tetap waspada, rilis data ritel AS tersebut mungkin mendukung pemotongan suku bunga The Fed bulan ini untuk setiap pembuat kebijakan yang ragu-ragu.

The Fed Beige Book menggambarkan bahwa ekonomi AS berekspansi dengan laju yang kecil hingga moderat dalam beberapa pekan terakhir.

“Gencatan perdagangan (AS-China) hanya sementara dan hingga ada semacam dokumen yang ditandatangani ataupun resolusi, saya pikir pasar akan tetap gelisah, gugup, dan akan ada pesimisme,” ujar Marc Pfeffer, kepala strategi investasi di CLS Investments LLC.

“Hal itu akan memberi batas pada setiap kenaikan di pasar,” tambah Pfeffer, seperti dilansir dari Bloomberg.

Di pasar mata uang, Bloomberg Dollar Spot Index dan nilai tukar euro bergerak fluktuatif, sementara nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS melemah 0,4 persen ke level US$1,2782.

Pound melemah seiring dengan tumbuhnya keraguan tentang kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Sekutu politik Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Irlandia Utara mengatakan mereka tidak bisa mendukung kerangka kerja saat ini untuk kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper