Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 12 Poin, Won Korea Selatan Paling Lesu di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (9/10/2019) di level Rp14.182 per dolar AS, melemah 12 poin atau 0,08 persen dari posisi Rp14.170 pada Selasa (8/10/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (9/10/2019) di level Rp14.182 per dolar AS, melemah 12 poin atau 0,08 persen dari posisi Rp14.170 pada Selasa (8/10/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.253 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.111 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Sebaliknya, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.177 per dolar AS pada pukul 11.21 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (8/10), rupiah berakhir di level 14.162 per dolar AS dengan terapresiasi tipis 0,01 persen atau 1 poin.

Mata uang Garuda mulai tergelincir pada Rabu (9/10) pagi ini, dengan dibuka terdepresiasi 8 poin atau 0,06 persen di level 14.170. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.170-Rp14.185 per dolar AS.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas melemah, dipimpin won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,41 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.30 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Won Korea Selatan

1.198,15

-0,41

Ringgit Malaysia

4,1975

-0,13

Rupee India

71,1175

-0,13

Rupiah

14.177

-0,11

Yen Jepang

107,17

-0,07

Peso Filipina

51,776

-0,05

Dolar Taiwan

30,822

-0,01

Baht Thailand

30,335

+0,23

Yuan Offshore China

7,1484

+0,22

Dolar Singapura

1,3820

+0,04

Yuan Onshore China

7,1437

+0,01

Dolar Hong Kong

7,8442

+0,01

Dilansir dari Bloomberg, sebagian besar mata uang di Asia melemah bersama indeks saham di kawasan ini, di tengah memanasnya tensi perdagangan antara AS dan China menjelang perundingan antara pejabat tinggi kedua negara pada Kamis (10/10).

Pemerintah AS memberlakukan pembatasan visa bagi pejabat pemerintah dan pejabat Partai Komunis China yang diduga bertanggung jawab atas penahanan atau pelanggaran HAM atas muslim di Provinsi Xinjiang, menurut Departemen Luar Negeri AS. 

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan keputusan itu merujuk pada keputusan Departemen Perdagangan pada Senin atas tambahan 28 perusahaan maupun organisasi China yang masuk ‘daftar hitam’, termasuk perusahaan video pemantau Hikvision.

Langkah tersebut diambil berkaitan dengan perlakuan Beijing terhadap muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya yang dinilai melanggar hak asasi manusia.

“Sentimen pasar yang lebih luas relatif berisiko karena berkurangnya optimisme untuk terobosan dalam perundingan perdagangan,” jelas Roong Sanguanruang, seorang analis pasar di Bank of Ayudhya Pcl., Bangkok.

“Ekspektasi pasar sudah rendah untuk setiap terobosan, sementara investor dapat tetap menunggu setiap pemberitaan dari perundingan itu,” tambahnya.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau turun tipis 0,04 persen ke level 99,091 pada pukul 11.21 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka di level 99,092, setelah mampu menguat 0,17 persen atau 0,166 poin dan ditutup di posisi 99,133 pada Selasa (8/10).

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

9 Oktober

14.182

8 Oktober

14.170

7 Oktober

14.156

4 Oktober

14.135

3 Oktober

14.193

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper