Bisnis.com, JAKARTA - Manulife Aset Manajemen Indonesia menilai kinerja reksa dana pendapatan tetap ditopang oleh kondisi makroekonomi domestik yang stabil dan tren pemangkasan suku bunga.
Ezra Nazula, Direktur & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen menyampaikan kondisi makroekonomi domestik yang stabil mendukung siklus pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia seiring dengan pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat.
Adapun, kondisi global juga dinilai mendukung dengan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) dan bank sentral utama dunia lainnya.
Suku bunga rendah tersebut menyebabkan imbal hasil obligasi dunia berada di level yang rendah dan bahkan tidak sedikit yang berimbal hasil negatif, seperti di Eropa dan Jepang.
“Sehingga pasar obligasi Indonesia secara relatif menarik dengan imbal hasil yang masih relatif tinggi dengan peringkat rating Indonesia yang membaik,” kata Ezra kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).
Selanjutnya, dengan inflasi Indonesia yang rendah, Manulife Asset Manajemen Indonesia memperkirakan Bank Indonesia berpeluang menurunkan suku bunga sekali lagi menjelang akhir tahun. Adapun pertimbangannya hal itu dapat dilakukan selama nilai tukar rupiah masih stabil pergerakannya.
Baca Juga
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah melemah 0,16% ke level Rp14.195 pada Selasa (1/10/2019).
Ezra pun menilai, dengan suku bunga masih dalam siklus penurunan, obligasi bertenor menengah dan panjang akan lebih menarik ke depannya.
“Obligasi pemerintah akan terlebih dahulu terkena dampak kenaikan harganya baru diikuti oleh obligasi korporasi,” imbuhnya.
Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Manulife Aset Manajemen Indonesia | |
---|---|
Produk | Return Ytd (%) |
Manulife Syariah Sukuk Indonesia | 5,46 |
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A | 6,88 |
Manulife Obligasi Negara Indonesia II | 10,1 |
Manulife Dana Tetap Utama | 11,73 |
Manulife Dana Tetap Pemerintah | 10,1 |
Sumber: Infovesta Utama, per September 2019.
Manulife Aset Manajemen Indonesia tercatat memiliki lima produk reksa dana pendapatan tetap. Seluruh produknya mencetak return positif sepanjang tahun berjalan hingga September 2019.
Manulife Dana Tetap Pemerintah, misalnya, mengantongi return 10,1% secara year-to-date. Produk itu memiliki dana kelolaan sebesar Rp100,3 miliar per Agustus 2019.
Berdasarkan fund fact sheet per Agustus 2019, Manulife Dana Tetap Pemerintah mengalokasikan 88,6% dana kelolaan di obligasi pemerintah dan 11,4% di pasar uang.
Adapun lima instrumen surat utang negara dengan nilai terbesar dalam portofolio Manulife Dana Tetap Pemerintah, yakni FR64 (6,125%), FR67 (7,375%), FR82 (7,000%), PBS (8,875%), dan obligasi SMF (8,000%).