Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (1/10/2019) di level Rp14.196 per dolar AS, melemah 22 poin atau 0,15 persen dari posisi Rp14.174 pada Senin (30/9).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.267 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.125 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.198 per dolar AS pada pukul 10.43 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Rupiah sebelumnya dibuka rebound dengan penguatan 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.190 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Senin (30/9) ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.195 per dolar AS.
Dilansir Bloomberg, rupiah diperdagangkan dalam kisaran sempit karena investor menunggu data inflasi Indonesia yang dapat memberikan petunjuk mengenai prospek kebijakan moneter bank sentral.
Berdasarkan survey Bloomberg, indeks harga konsumen diperkirakan naik 3,52 persen pada September (yoy), yang akan menjadi laju tercepat sejak Desember 2017. Data inflasi diperkirakan rilis pada pukul 11.00 WIB.
Baca Juga
Sementara itu, mayoritas mata uang lainnya di Asia juga melemah pagi ini, dengan pelemahan terbesar dialami yen Jepang yang terdepresiasi 0,17 persen (lihat tabel).
Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS | ||
---|---|---|
Mata uang | Kurs | Pergerakan (persen) |
Rupee India | 70,7775 | +0,13 |
Yuan Offshore | 7,1373 | +0,06 |
Dolar Taiwan | 31,024 | +0,05 |
Dolar Hong Kong | 7,8387 | +0,01 |
Rupiah | 14.198 | -0,02 |
Baht Thailand | 30,613 | -0,04 |
Peso Filipina | 51,879 | -0,07 |
Won Korea Selatan | 1.197,22 | -0,07 |
Ringgit Malaysia | 4,1912 | -0,08 |
Dolar Singapura | 1,3836 | -0,12 |
Yen Jepang | 108,26 | -0,17 |
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,095 poin atau 0,1 persen ke level 99,472 pada pukul 11.36 WIB.
Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,018 poin atau 0,02 persen ke level 99,395, setelah ditutup menguat 0,268 poin atau 0,27 persen ke level 99,377 pada perdagangan Senin.
"Data ekonomi dapat mendukung dolar, dan komentar Federal Reserve tidak dovish seperti yang orang pikirkan," kata Masafumi Yamamoto, kepala analis mata uang di Mizuho Securities, seperti dikutip Reuters.
"Pemotongan suku bunga Reserve Bank of Australia dan risiko ekonomi Eropa yang stagnan keduanya menjadi sentiment positif untuk greenback," lanjutnya.
Volume perdagangan di Asia cenderung rendah di Asia karena pasar keuangan China ditutup hingga Senin untuk hari libur nasional.
Data aktivitas manufaktur AS dari Institute for Supply Management yang dijadwalkan rilis pada hari Selasa diperkirakan akan menunjukkan ekspansi pada bulan September.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
1 Oktober | 14.196 |
30 September | 14.174 |
27 September | 14.197 |
26 September | 14.162 |
25 September | 14.134 |
Sumber: Bank Indonesia