Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten penjualan alat berat yakni PT Hexindo Adiperkasa Tbk. dan PT Intraco Penta Tbk. membidik potensi kebutuhan alat berat pada proyek pembungan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
PT Hexindo Adiperkasa Tbk. menyebut perseroan memiliki minat untuk mengikut tender penyediaan alat berat untuk proyek pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur yang akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Djonggi Gultom Direktur Hexindo Adiperkasa, mengatakan bahwa untuk proyek tersebut, Kementerian PUPR membutuhkan alat berat sebanyak 600 unit.
Menurutnya, dengan jumlah tersebut, dapat menjadi potensi baru untuk penjualan alat berat. Pasalnya, dengan kebutuhan 600 unit, maka menurutnya tidak dapat dipenuhi dengan hanya satu merek.
“Tender jadi kami sudah mendaftar di LPJK [Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi] nanti tendernya kami akan online sectoral dari kemetenrian PUPR, cukup besar [potensinya] karena dengan jumlah segitu tidak bisa hanya satu merek saja,” ujarnya di Jakarta baru-baru ini.
Sementara itu, PT Intraco Penta Tbk. menyebutkan bahwa area Kalimantan Timur menjadi area operasi penjualan perseroan saat ini.
Emiten berkode saham INTA tersebut memiliki anak usaha yang berpusat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Anak usaha perseroan tersebut adalah PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS).
George Setiadi, Managing Director PT Intraco Penta Prima Servis mengatakan bahwa proyek pemindahan ibu kota negara baru ke Kalimantan Timur dinilai bakal memberikan pengaruh baik terhadap penjualan alat berat di kawasan tersebut.
Namun, dia mengungkapkan bahwa hingga saat ini perseroan belum mengikuti tender untuk penyediaan alat berat proyek pemindahan ibu kota negara baru.
“Pasti kami minat ikutan karena kantor pusat kami di Balikpapan,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Adapun, IPPS melakukan penjualan alat berat untuk merek VolvoCE dan SDLG. IPPS menangani penjualan alat berat untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Dia menjelaskan bahwa IPPS memiliki penguasaan pangsa penjualan alat berat sekitar 10% untuk di wilayah tersebut.
“Diharapkan perpindahan ibu kota negara akan merangsang pertumbuhan kawasan timur lebih merata dan cepat,” pungkasnya.