Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 12 September 2019

Rupiah pada perdagangan Kamis (12/9/2019) diorediksi bergerak di kisaran Rp14.020 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
Ilustrasi uan tunai rupiah. (Antara)
Ilustrasi uan tunai rupiah. (Antara)
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah mampu sedikit terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Kamis (12/9/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terapresiasi 11 poin atau 0,08 persen di level Rp14.049 per dolar AS.

Rupiah berusaha bangkit dari pelemahannya sebesar 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.060 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (11/9/2019) saat indeks dolar AS menguat.

Pada perdagangan Rabu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup menguat 0,32 persen atau 0,319 poin di level 98,645, kenaikan hari kedua berturut-turut.

Pergerakan indeks dolar kemudian terpantau fluktuatif dengan naik tipis 0,01 persen atau 0,006 poin ke level 98,651 pagi ini, Kamis (12/9) pukul 07.55 WIB, setelah dibuka terkoreksi tipis 0,017 poin atau 0,02 persen di posisi 98,628.

Mampukah rupiah bangkit dari pelemahannya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.

16:09 WIB
Pukul 15.59 WIB: Rupiah Ditutup Menguat 66 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 66 poin atau 0,47 persen ke level Rp13.994 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp13.989-Rp14.055 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,116 poin atau 0,12 persen ke level 98,529 pada pukul 15.54 WIB.

15:41 WIB
Pukul 15.28 WIB: Rupiah menguat 66 Poin Jelang Penutupan Perdagangan

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 66 poin atau 0,47 persen ke level Rp13.994 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,154 poin atau 0,16 persen ke level 98,491 pada pukul 15.25 WIB.

12:05 WIB
Pukul 11.35 WIB: Kurs Rupiah Menguat 37 Poin

Nilai tukar rupiah menguat 37 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.023 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun tipis 0,012 poin atau 0,01 persen ke posisi 98,633.

11:35 WIB
Pukul 11.23 WIB: Kurs Rupiah Menguat 42 Poin

Nilai tukar rupiah menguat 42 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.018 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,01 persen atau 0,010 poin ke posisi 98,635.

10:07 WIB
Pukul 10.02 WIB: Kurs Rupiah Menguat 7 Poin

Nilai tukar rupiah menguat tipis 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.053 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun hanya 0,01 persen atau 0,008 poin ke posisi 98,637.

09:00 WIB
Pukul 08.56 WIB: Kurs Rupiah Menguat 12 Poin

Nilai tukar rupiah menguat 12 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.048 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun hanya 0,01 persen atau 0,009 poin ke posisi 98,636.

08:10 WIB
Kurs Rupiah Dibuka Terapresiasi Tipis

Rupiah pada perdagangan Kamis (12/9/2019) diorediksi bergerak di kisaran Rp14.020 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa pasar tampak tengah melakukan aksi beli rupiah karena harganya yang telah bergerak rendah di hadapan dolar AS dalam beberapa perdagangan terakhir.

“Iya [ada momentum buy on low], pasar tampak berasumsi rupiah berpotensi untuk terus melemah di hadapan dolar AS dalam perdagangan ke depan,” ujar Faisyal kepada Bisnis, Rabu (11/9/2019).

Dia mengatakan, ketidakpastian perang dagang AS dan China yang telah berlangsung sejak tahun lalu dan tidak kunjung usai, serta outlook perlambatan ekonomi global menjadi faktor utama pasar melihat rupiah terus melemah.

Belum lagi, sentimen ketidakpastian pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. Meskipun pasar berspekulasi Bank Sentral AS akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan September, komentar Jerome Powell pada pekan lalu mengindikasikan sebaliknya.

Ketua The Fed tersebut menepis ekonomi AS menuju arah resesi dan bahwa perlambatan ekonomi AS saat ini masih di batas wajar sehingga pihaknya memilih untuk tidak bersikap terlalu agresif dalam pelonggaran kebijakan.

Di sisi lain, pelemahan rupiah pada perdagangan kali ini juga didorong oleh panasnya perang dagang antara Jepang dan Korea Selatan serta menguatnya harga minyak dunia.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper