Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berlanjut bersama pergerakan mayoritas bursa si Asia.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah ditutup melemah di tengah menguatnya indeks dolar AS. Sementara itu, pergerakan harga emas berfluktuasi dan minyak mentah menguat.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (11/9/2019):
Setelah Berfluktuasi, IHSG Ditutup di Zona Hijau
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,71 persen atau 45,28 poin ke level 6.381,95, setelah dibuka terkoreksi 0,03 persen atau 2,08 poin di level 6.334,59.
Baca Juga
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.328,69 – 6.381,95.
Adapun pada perdagangan Selasa (10/9), IHSG berakhir menguat 0,17 persen atau 10,46 poin di level 6.336,67, reli kenaikan hari perdagangan kelima beruntun.
Delapan dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 3,09 persen, disusul sektor properti yang naik 1,57 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumsi melemah 0,11 persen.
Sebanyak 227 saham menguat, 180 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Pergerakan Harga Emas Hari Ini
Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 menguat 1,6 poin atau 0,11 persen ke level US$1.500,80 per troy ounce.
Harga emas sebelumnya dibuka di zona merah dengan penurunan 5,30 poin atau 0,35 persen di level US$1.493,90 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) hari ini kembali turun Rp3.000 per gram dibandingkan posisi pada Selasa (10/9).
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam hari ini berada pada level Rp751.000 per gram. Emas Antam terus menunjukkan pelemahan sejak Jumat pekan lalu.
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam hari ini dipatok pada kisaran Rp675.000 per gram. Harga yang ditetapkan turun Rp3.000 per gram dibandingkan harga yang ditetapkan pada Selasa (10/9).
Bursa Asia Menguat di Tengah Spekulasi Stimulus di China
Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Rabu (11/9/2019) di tengah tanda-tanda bahwa China akan mengurangi dampak perang perdagangan.
Indeks MSCI Asia Pacific terpantau menguat 0,69 persen pada pukul 15.00 WIB, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing menguat 1,65 persen dan 0,96 persen. Adapun indeks Kospi ditutup menguat 0,84 persen.
Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 1,62 persen. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah 0,41 persen dan 0,74 persen.
Saham Properti Dorong Indeks Hang Seng Hong Kong Naik Tajam
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng menguat sekitar 1,8 persen dengan saham pemberi pinjaman dan pengembang properti menjadi pendorong utamanya.
Saham Hang Seng Bank Ltd. dan Wharf Real Estate Investment Co. memimpin dengan kenaikan setidaknya 4,5 persen. Adapun indeks saham properti naik 2,5 persen.
Pedagang sebelumnya menghubungkan penguatan ini dengan spekulasi bahwa pemerintah Hong Kong akan mengumumkan langkah-langkah yang berkaitan dengan kebijakan pertanahan, serta laporan yang dikaitkan dengan South China Morning Post mengenai pengumuman yang akan segera disampaikan.
Surat kabar itu kemudian menegaskan bahwa laporan itu palsu, sedangkan juru bicara kantor Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyatakan tidak memiliki rencana untuk memberikan pernyataan di depan pers hari ini.
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.060 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.048-14.067 per dolar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau dibuka di level Rp14.058 per dolar AS dengan pelemahan tipis 5 poin atau 0,04 persen dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (10/9/2019), pergerakan nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.053 per dolar AS dengan depresiasi 18 poin atau 0,13 persen, seiring dengan kenaikan indeks dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,162 atau 0,16 persen ke level 98,488 pada pukul 15.54 WIB.
Stok Minyak AS Diperkirakan Surut, Harga Minyak Berkobar
Harga minyak memanas, setelah laporan menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat surut cukup dalam pada minggu lalu.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), hingga pukul 12:47 WIB, terpantau menguat 0,61% atau 0,35 poin ke posisi US$57,76 per barel. Adapun harga minyak mentah Brent menguat 0,51% atau 0,32 poin ke posisi US$62,70 per barel.
Data American Petroleum Institute (API) pada Selasa (10/9/2019) waktu setempat menunjukkan, persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel pada pekan lalu menjadi 421,9 juta barel, melebihi perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters, pada penurunan 2,7 juta barel.
Jeffrey Halley, analis Senior Pasar di OANDA mengatakan, penguatan harga minyak pada hari ini ditopang oleh data API. “Sebagian besar didukung oleh data stok minyak mentah AS oleh API,” katanya dikutip dari Reuters, Rabu (11/9/2019).