Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham global bergerak variatif pada perdagangan siang ini, Senin (2/9/2019), di tengah eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 naik 0,3 persen pada pukul 08.17 pagi waktu London (pukul 14.17 WIB). Pada saat yang sama, indeks DAX Jerman dan indeks FTSE 100 Inggris masing-masing mampu naik 0,2 persen dan 0,4 persen.
Meski demikian, indeks futures S&P 500 dan indeks MSCI Asia Pasifik sama-sama terkoreksi 0,3 persen.
Bursa saham di Jepang, Hong Kong, dan Australia menurun dalam volume perdagangan yang tipis, sehari setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap impor China senilai sekitar US$110 miliar.
Tarif tersebut berdampak pada barang-barang konsumen mulai dari alas kaki dan pakaian jadi hingga tekstil dan produk teknologi tertentu seperti Apple Watch.
China membalas langkah ini dengan mulai mengenakan tarif tambahan pada sejumlah barang asal AS senilai US$75 miliar. Namun Beijing tidak memerinci nilai barang yang dikenakan lebih tinggi mulai 1 September.
Baca Juga
Sementara itu, pasar masih terdampak volatilitas perdagangan selama Agustus yang di antaranya mengalami efek penurunan imbal hasil Treasury AS dan pelemahan pasar ekuitas secara global.
Di sisi lain, kontraksi Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi China yang dirilis pada Sabtu (31/8/2019) menyoroti tekanan yang dihadapi negara berekonomi terbesar kedua di dunia itu akibat melemahnya permintaan dan meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS.
Keresahan pasar juga tak lepas dari ketegangan di Hong Kong, setelah ribuan pengunjuk rasa memblokir jalan dan jaringan transportasi umum ke bandara Hong Kong akhir pekan kemarin.
Pihak kepolisian dan pemrotes pun kembali bentrok untuk yang kesekian kalinya sejak kerusuhan meletus lebih dari tiga bulan lalu akibat menolak rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi.
Seorang pejabat senior mengatakan tidak akan mengesampingkan pemberlakuan undang-undang darurat dalam upaya untuk merebut kembali kendali, setelah pengunjuk rasa menyebabkan gangguan besar ke bandara internasional kota pada akhir pekan.
“Aktivitas pasar yang luas dan volume perdagangan cenderung agak tipis hari ini,” tulis Simon Ballard, pakar strategi makro di First Abu Dhabi Bank, dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari Bloomberg.
“Meski ini semestinya berarti awal yang tenang untuk pekan ini, kesan berhati-hati tampaknya akan mendominasi sentimen investor,” tambahnya.