Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah (IDR) atas dolar AS (USD) dibuka melemah 30 poin atau 0,21 persen di level Rp14.245 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Senin (26/8/2019).
Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, naik tipis 0,028 poin atau 0,03 persen ke posisi 97,668.
Rupiah diprediksi masih ada dalam tekanan selama pekan ini, seiring dengan eskalasi perang dagang antara AS dan China. Walau begitu, ada sentimen positif untuk rupiah yang dapat menahan terdepresiasi.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana memprediksi sepanjang pekan depan rupiah bergerak dikisaran Rp14.230 per dolar AS hingga Rp14.330 per dolar AS, dengan kurs tengah pada perdagangan Senin (26/8/2019) berada di level Rp14.255 per dolar AS.
Menurutnya, jika melihat sentimen yang tengah bergulir kemungkinan besar rupiah akan bergerak terdepresiasi seiring dengan pergerakan aset investasi berisiko lainnya.
“Namun, indikasi penurunan suku bunga acuan AS oleh Jerome Powell dapat menahan penekanan rupiah lebih lanjut. Jadi walau akan berat dengan sentimen negatif yang bergulir, rupiah masih memiliki sentimen positifnya,” ujar Fikri, Minggu (25/8/2019).
Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu juga akan membantu pergerakan nilai tukar rupiah.
Ikuti perkembangan kurs rupiah hari ini, Senin (26/8/2019), lewat laporan live:
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,2 persen ke level Rp14.243 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.242 – Rp14.276 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,301 poin atau 0,31 persen ke level 97,941 pada pukul 15.53 WIB.
Nilai tukar rupiah melemah 33 poin atau 0,23 persen ke level Rp14.248 per dolar AS menjelang akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.245 – Rp14.276 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,266 poin atau 0,27 persen ke level 97,906 pada pukul 15.12 WIB.
Nilai tukar rupiah melemah 58 poin atau 0,41 persen ke level Rp14.273 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun hanya 0,004 poin ke posisi 97,636.
Nilai tukar rupiah melemah 53 poin atau 0,37 persen ke level Rp14.268 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,038 poin atau 0,04 persen ke posisi 97,678.
Nilai tukar rupiah melemah 45 poin atau 0,32 persen ke level Rp14.260 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,042 poin atau 0,04 persen ke posisi 97,682.
Nilai tukar rupiah lanjut melemah 44 poin atau 0,31 persen ke level Rp14.259 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,101 poin atau 0,1 persen ke posisi 97,741.
Nilai tukar rupiah melemah 50 poin atau 0,35 persen ke level Rp14.265 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,03 persen atau 0,026 poin ke posisi 97,666.
Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan, meski rupiah berada dalam tekanan, tetapi berhasil menunjukkan keperkasaannya dengan menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di antara mata uang Asia lainnya secara year to date.
Sepanjang tahun berjalan 2019, rupiah masih bergerak positif 2,39 persen di bawah kinerja baht yang menguat 5,96 persen dan yen yang menguat 4,42 persen, di saat mata uang lainnya terdepresiasi.
“Ini jadi bukti bahwa rupiah menjadi salah satu nilai tukar dengan penguatan paling tinggi meskipun banyak sentimen global yang masih bergejolak,” ujar Josua.
Dia memprediksi rupiah masih memilik potensi untuk menguat dengan bergerak di kisaran Rp14.180 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS sepanjang pekan ini.
Adapun, pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (23/8/2019), rupiah berada di posisi Rp14.215 per dolar AS, menguat 0,17 persen.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 30 poin atau 0,21 persen di level Rp14.245 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Senin (26/8/2019).
Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, naik tipis 0,028 poin atau 0,03 persen ke posisi 97,668.