Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China Melambat, Tembaga Bakal Tertekan Hingga Akhir Tahun

Impor tembaga China diproyeksi hanya mencapai sekitar 24 juta ton pada tahun ini.
Ilustrasi kawat tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov
Ilustrasi kawat tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar tembaga masih dibayangi oleh sengketa perdagangan AS dan China yang masih berlanjut dan belum tampak akan segera berakhir sehingga harga diperkirakan masih berada dalam tekanan hingga akhir tahun.

Analis PT Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan bahwa perang dagang AS dan China yang telah berimbas terhadap buruknya kinerja sektor manufaktur China masih menjadi sentimen dominan penggerak pasar tembaga sepanjang 2019.

“Memburuknya kinerja sektor manufaktur China telah membuat permintaan tembaga ikut surut sehingga mempengaruhi harga,” ujar Deddy kepada Bisnis.com, Rabu (21/8/2019).

Sebagai informasi, impor tembaga China diproyeksi hanya mampu mencapai sekitar 24 juta ton pada tahun ini. Bahkan hingga Juli 2019, secara year on year permintaan tembaga dari China telah bergerak turun sebesar 0,8%.

Padahal, China merupakan konsumen terbesar pasar logam, yang menyerap sekitar 50% dari permintaan tembaga global.

Saat ini, ekonomi China mencatatkan laju pertumbuhan paling lambat sejak awal 1990-an dengan pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun ini hanya sebesar 6,2%, sedikit lebih rendah daripada ekspansi pada kuartal sebelumnya di level 6,4%.

Untuk memicu pertumbuhan yang lebih baik, belum lama ini Bank Sentral China mengeluarkan stimulus berupa reformasi suku bunga yang dirancang untuk mengarahkan biaya pinjaman yang lebih rendah bagi pelaku usaha.

Reformasi suku bunga China juga memicu harapan Bank Sentral China dapat menurunkan suku bunga acuannya sehingga dapat mendorong pemulihan harga singkat pada logam dasar di tengah kekhawatiran pasar terhadap lemahnya permintaan.

Deddy menilai kebijakan tersebut stimulus yang baik dan kemungkinan dapat merangsang pertumbuhan dan memompa kinerja ekonomi China.

“Namun, kita tunggu saja apakah kebijakan ini dapat merangsang aktivitas manufaktur yang pada akhirmya mendorong permintaan tembaga,” papar Deddy.

Defisit Tembaga

Sementara itu, berdasarkan data International Copper Study Group, pasar penyulingan tembaga global mengalami defisit yang lebih kecil pada Mei 2019 sebesar 62.000 ton dibandingkan dengan defisit April 2019 sebesar 124.000 ton.

Dia memprediksi pada akhir tahun ini, tembaga di bursa London akan bergerak di kisaran US$5.600 per ton hingga US$5.790 per ton.

Di sisi lain, pada perdagangan Rabu (21/8/2019) pukul 14.37 WIB, harga tembaga di bursa London berhasil menguat 0,35% menjadi US$5.736 per ton, setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya terkoreksi sebesar 1,09%.

Penguatan tembaga ditopang oleh jatuhnya dolar AS dari level puncaknya karena investor menanti risalah pertemuan The Fed periode Juli yang akan dirilis Rabu (21/8/2019) waktu setempat.

Dolar AS yang lebih lemah akan membuat logam berdenominasi dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lainnya sehingga dapat mendukung harga.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak stabil di level 98,264.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper