Bisnis.com, JAKARTA – Setelah mencatat kenaikan kuat dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya, bursa Eropa berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (20/8/2019) seiring dengan meredanya ekspektasi stimulus dan investor menantikan lebih banyak petunjuk dari bank-bank sentral.
Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa yang sempat menguat pada awal perdagangan berbalik ke zona merah dan ditutup melemah 0,7 persen.
Kekhawatiran tentang pemerintah Italia memperburuk sentimen pasar, meskipun imbal hasil obligasi Italia turun setelah Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan akan mengundurkan diri, sehingga berpotensi membuka jalan bagi pemerintah koalisi baru.
Pasar di Italia telah bergejolak sejak politisi populis Matteo Salvini, menarik dukungan dari pengaturan koalisinya dengan Gerakan 5-Bintang pada 8 Agustus.
Indeks blue-chip Milan berakhir melorot 1,1 persen. Menurut para analis, penurunan ini merupakan reaksi yang relatif ringan setelah Salvini mengatakan siap untuk menjaga pemerintah koalisi tetap bersemangat untuk menyetujui anggaran 2020 sebelum menuju ke pemilihan awal.
"Keretakan sudah muncul dalam koalisi yang berkuasa di Italia sejak Salvini menyerukan pemutusan serikat itu awal bulan ini," terang Joshua Mahony, analis pasar senior di IG Group, dikutip dari Reuters.
Seluruh sub-sektor berakhir di zona negatif, dengan bank-bank yang sensitif terhadap tingkat suku bunga membebani sebagian besar indeks acuan. Imbal hasil obligasi zona euro juga jatuh kembali ke rekor terendah.
Adapun sektor sumber daya dasar turun lebih dari 1 persen setelah BHP mengatakan bahwa tantangan terhadap pertumbuhan global dapat menekan permintaan untuk komoditas utama, bijih besi dan tembaga.
Pasar ekuitas Eropa telah bangkit kembali dalam dua sesi perdagangan sebelumnya di tengah meningkatnya harapan bahwa bank sentral dan pemerintah akan turun tangan untuk membantu ekonomi global mencegah resesi.
Namun, indeks saham acuan Eropa Stoxx 600 masih turun 3,4 persen sepanjang bulan ini.
“Pasar masih sangat berhati-hati dan sentimen masih cukup rapuh karena masih ada begitu banyak potensi krisis yang menjulang,” ujar Teeuwe Mevissen, ekonom pasar senior di Rabobank.
"Juga ada volume yang relatif rendah yang dapat mengayunkan pasar secara volatil ke kedua arah,” imbuhnya.
Investor kini menantikan komentar Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell dan Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi dalam Simposium Jackson Hole pada Kamis (22/8/2019) waktu setempat.