Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berencana menerbitkan emisi obligasi sebesar Rp1 triliun-Rp2 triliun dan Dana Investasi Infrastruktur (DInfra) sebesar Rp1 triliun untuk belanja modal perseroan.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan obligasi merupakan salah satu rencana alternatif perseroan dalam menarik pendanaan selain dari pinjaman bank. Menurutnya, emiten berkode saham JSMR itu tengah menunggu waktu yang pas untuk menerbitkan emisi obligasi.
"Kami punya ruang besar [untuk pinjaman] dengan tingkat bunga 8,5% sampai 9% tapi market sekarang cenderung turun jadi kami tunggu waktu yang tepat karena kalau keluar sekarang dengan jangka panjang serapan belum optimum," katanya pada Rabu (21/8/2019).
Menurutnya, emiten berkode saham JSMR ini membidik dana sekitar Rp1 triliun-Rp2 triliun dari emisi obligasi. Adapun, tenor obligasinya minimal 5 tahun. Donny menambahkan apabila kondisi pasar tidak kondusif, perseroan memilih untuk menarik pinjaman bank.
JSMR berencana menggunakan dana tersebut untuk mendukung proyek pengembangan jalan tol baru yang sudah ada dalam pipeline dan penyelesaian tol yang masih dalam tahap konstruksi.
Donny mengatakan perseroan membutuhkan dana sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun untuk belanja modal. Sekitar 25% diperkirakan bersumber dari emisi obligasi.
Baca Juga
"Keseluruhan capital expenditure (capex) hanya Rp4 triliun-Rp5 triliun dan sebenarnya masih bisa menggunakan dana perbankan tapi kami akan ganti menjadi obligasi Rp1 triliun - Rp2 triliun karena lebih efisien," sebutnya.
Pada semester II/2019, Donny menyebutkan perseroan juga telah menyiapkan strategi pendanaan lain. Selain obligasi, JSMR juga menggalang dana dari pinjaman bank, sekuritisasi aset, Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Rencananya perseroan dapat menghimpun dana sebesar Rp1 triliun dari instrumen DINFRA pada tahun ini.