Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) berjangka melemah pada Kamis (15/8/2019), mengikuti lemahnya harga minyak mentah dunia.
Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 10:56 WIB, harga CPO pengiriman Oktober 2019 di Bursa Derivatif Malaysia melemah 0,72% atau 16,00 poin ke level 2.203,00 ringgit per ton, dari 2.214,00 ringgit per ton pada sesi pembukaan.
Pelemahan harga minyak sawit kali ini, salah satunya terdampak oleh pergerakan harga minyak mentah, karena minyak nabati tersebut digunakan bahan campuran biodiesel, bahan bakar subtitusi.
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya RI menyatakan, biodiesel dengan campuran diesel 30% sawit telah lolos dari serangkaian uji suhu dingin pekan ini. Pemerintah berencana meningkatkan kandungan kelapa sawit dalam biodiesel tahun depan.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate melemah 0,45% atau 0,25 poin ke posisi US$54,98 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent melemah 0,64% atau 0,38 poin ke posisi US$59,10 per barel, hingga pukul 12:51 WIB.
Sehari sebelumnya harga minyak kelapa sawit ditutup menguat 0,32% atau 7,00 poin ke posisi 2.219,00 ringgit per ton. Kenaikan terjadi usai data impor India, pelanggan CPO terbesar dunia, melonjak pada Juli.
Baca Juga
Tercatat, pengiriman sawit ke India meningkat sekitar 18% menjadi 812.805 ton, pada Juli, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.