Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah BI Turun 105 Poin, Ancaman Tarif Trump Picu Depresiasi Rupiah

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (2/8/2019) di level Rp14.203 per dolar AS, melemah 105 poin atau 0,74 persen dari posisi Rp14.098 pada Kamis (1/8/2019).
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (2/8/2019) di level Rp14.203 per dolar AS, melemah 105 poin atau 0,74 persen dari posisi Rp14.098 pada Kamis (1/8/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.274 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.132 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 114 poin atau 0,81 persen ke level Rp14.230 per dolar AS pada pukul 11.01 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (1/8), rupiah ditutup melemah 0,67 persen atau 94 poin di level Rp14.116 per dolar AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah mulai berlanjut dengan dibuka terdepresiasi 0,45 persen atau 63 poin di level Rp14.179 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.179-Rp14.230 per dolar AS.

Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,066 poin atau 0,07 persen ke level 98,435 pada pukul 10.58 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,043 poin atau 0,04 persen di level 98,412, setelah berakhir terkoreksi 0,15 persen atau 0,147 poin di posisi 98,369 pada perdagangan Kamis (1/8).

Pelemahan yang dialami rupiah membawanya menjadi yang terlesu di antara mata uang lainnya di Asia pagi ini, disusul won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,56 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.07 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Rupiah

14.230

-0,8

Won Korea Selatan

1.195,27

-0,56

Dolar Taiwan

31,340

-0,53

Yuan Onshore China

6,9330

-0,5

Rupee India

69,2988

-0,35

Peso Filipina

51,351

-0,29

Ringgit Malaysia

4,1545

-0,26

Yuan Offshore China

6,9565

-0,03

Yen Jepang

106,95

+0,36

Dolar Singapura

1,3759

+0,08

Dolar Hong Kong

7,8198

+0,07

Baht Thailand

30,889

+0,05

Dilansir dari Bloomberg, rupiah memimpin pelemahan di antara negara-negara emerging market di Asia setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif lanjut pada impor China.

Melalui akun Twitter miliknya pada Kamis (1/8/2019), Trump mengatakan akan mengenakan tarif 10 persen pada impor tambahan asal China senilai US$300 miliar mulai 1 September.

Langkah tersebut diambil Trump setelah putaran perundingan perdagangan antara kedua negara yang berakhir pertengahan pekan ini menunjukkan sedikit tanda terobosan.

Menurut Satria Sambijantoro, ekonom PT Bahana Sekuritas, memanasnya perang perdagangan AS-China dapat mendorong bank sentral AS The Fed untuk menurunkan suku bunga lagi dan mengeluarkan petunjuk kebijakan yang lebih jelas.

“Rupiah mungkin adalah mata uang yang paling sensitif terhadap perkembangan global karena tingginya kepemilikan asing dalam obligasi dan saham Indonesia. Dengan demikian, rupiah akan mendapatkan dorongan terkuat dari penurunan suku bunga lebih lanjut di AS,” terang Satria.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

2 Agustus

14.203

1 Agustus

14.098

31 Juli

14.026

30 Juli

14.034

29 Juli

14.010

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper