Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Delta Djakarta turun tipis sepanjang semester I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, produsen bir merek Anker itu membukukan penjualan Rp388,56 miliar sepanjang semester I/2019. Perolehan itu turun 0,24 persen dibandingkan penjualan semester I/2018 senilai Rp389,49 miliar.
Penjualan berasal dari pasar domestik Rp437,94 miliar atau turun 0,21 persen secara tahunan. Begitu pula penjualan ekspor senilai 733,41 juta atau turun 60,11 persen secara tahunan.
Di sisi lain, beban pokok penjualan naik 4,74 persen menjadi Rp114,56 miliar. Beban penjualan juga naik 11,68 persen menjadi Rp87,47 miliar.
Dari perolehan tersebut, emiten berkode saham DLTA itu mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp141,55 miliar sepanjang Januari-Juni 2019, turun 0,77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp142,65 miliar.
Sebelumnya, Direktur Independen Delta Djakarta Ronny Titiheruw mengatakan, perseroan memasang target konservatif atau tumbuh 8 persen – 9 persen pada 2019. Target ini sejalan dengan tantangan banyaknya regulasi yang mempersempit ruang gerak perseroan.
Baca Juga
Dia mengatakan, perseroan masih merasakan dampak dari Permendag No.6 tahun 2015 yang mengatur larangan penjualan bir di minimarket. Selain itu, banyak regulasi daerah yang membatasi ruang gerak industri bir seperti Perda pelarangan penjualan dan konsumsi minuman beralkohol di Cirebon.
“Perdanya banyak, seperti pembatasan penjualan dan kuota. Secara regulasi, itu merupakan tantangan," katanya dalam public expose pada pertengahan Juni kemarin.
Meski dihadapkan pada banyak tantangan, perseroan tetap berharap kinerja tahun ini dapat melampaui kinerja tahun lalu. Jika mengacu pada realisasi 2018, maka perseroan mengincar penjualan sebesar Rp964,44 miliar-Rp973,37 miliar dan laba bersih Rp365,12 miliar-Rp368,50 miliar pada tahun ini.