Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengklaim telah menerima arus kas sebesar Rp7,49 triliun pada semester I/2019 yang diperoleh dari beberapa pembayaran proyek tol, di antaranya proyek Tol Cisumdawu, proyek Tol Pemalang – Batang Paket 4 dan proyek Tol Bakauheni – Terbanggi Besar.
Waskita sendiri menargetkan penerimaan arus kas masuk pada 2019 sebesar Rp40 triliun termasuk di dalamnya dari proyek turnkey yang penyelesaian proyeknya pada Oktober 2019 sebesar Rp26,85 triliun.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Shastia Hadiarti, dalam siaran persnya, Rabu (31/7), menyebutkan perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp14,80 triliun pada semester I/2019 dan laba bersih tercatat Rp 1,01 triliun, dengan net margin 6,85%.
Ia mengatakan perseroan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp8,18 triliun pada semester I/2019, meningkat dibanding pada periode sama sebesar Rp 7,65 triliun. Menurutnya, perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh perolehan sejumlah proyek besar.
Proyek besar itu a.l. Bandara Juanda di Jawa Timur Rp 623 miliar, Masjid Istiqlal di DKI Jakarta Rp 423 miliar, Bandara Hasanudin di Sulawesi Selatan Rp 422 miliar, Jalan Tol Becakayu (A. Yani) di Jawa Barat senilai Rp 773 miliar, Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Lampung senilai Rp 343 miliar dan Revitalisasi Olahraga Pelajar Ragunan di DKI Jakarta senilai Rp 381 miliar.
Shastia menyebut, Waskita dalam upaya melakukan reorientasi dalam menjalankan proses bisnisnya dengan menghadirkan revolusi digital 4.0., saat ini tengah merancang dan mengimplemetasikan Waskita Integrated Digital Enterprises (WIDE).
Baca Juga
Melalui WIDE diharapkan systems, application, and product (SAP) di Waskita akan dapat berkontribusi pada peningkatan sinergi, konsolidasi, efektivitas, serta mendukung optimalisasi dan efektivitas proses bisnis dengan selalu mengoptimalkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
Menurutnya, sebagai bentuk komitmen Waskita dalam menjalankan proses bisnisnya tetap berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik dan professional, serta dalam melaksanakan pekerjaan Waskita mengedepankan aspek quality, health, safety, dan environment dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan standar operasional bermutu tinggi berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG).