Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Nuklir Iran Berjalan Lancar, Harga Minyak Turun

Teheran menyampaikan pertemuan membahas kelanjutan kesepakatan nuklir damai 2015 berjalan baik.
Kilang minyak./Bloomberg
Kilang minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah berjangka jatuh pada Senin (29/7/2019), setelah Iran menggambarkan perundingan darurat perjanjian nuklir dengan sejumlah negara sebagai langkah konstruktif. Hal itu menunjukkan berkurangnya ketegangan di Timur Tengah.  

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 10.41 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate melemah 0,18 persen atau 0,10 poin ke level US$56,10 per barel, setelah menguat 1 persen pada pekan lalu.

Harga minyak mentah Brent melemah 0,33 persen atau 0,21 poin ke posisi US$63,25 per barel, usai menguat 1,6 persen pada pekan lalu.

Pada Minggu (28/7/2019), usai pertemuan di Wina, Austria, pejabat Pemerintah Iran Abbas Araqchi mengatakan pertemuan darurat dengan pihak-pihak dalam perjanjian nuklir Iran 2015 merupakan langkah konstruktif. Namun, ada sejumlah persoalan yang belum terselesaikan.

Meskipun demikian, Teheran akan terus mengurangi komitmen nuklir mereka.

“Atmosfernya cukup konstruktif. Diskusi tersebut berjalan baik. Saya tidak mengatakan kami telah menemukan solusi. Saya hanya mengatakan ada banyak komitmen,” paparnya kepada awak media seperti dilansir dari Reuters, Senin (29/7).

Pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh AS yang menarik diri dari perjanjian itu pada Mei 2018 dan menjatuhkan sanksi untuk ekspor minyak. Sebagai informasi, kesepakatan nuklir Iran merupakan persetujuan kerangka kerja Iran dengan sejumlah kekuatan dunia, yang melibatkan, Inggris, Rusia, Prancis, China, Jerman, dan Uni Eropa (UE).

Poin dalam kesepakatan itu, Iran diminta untuk mendesain ulang, mengubah, dan mengurangi fasilitas nuklir mereka.

Sementara itu, ketegangan masih tinggi di sekitar Selat Hormuz, rute pengiriman laut terpenting di dunia, karena Iran menolak untuk melepas kapal tanker berbendera Inggris. Namun, Iran memberikan akses konsuler India kepada 18 kru kapal asal negara tersebut.

Denmark menyambut proposal Pemerintah Inggris untuk misi pengamanan pengiriman minyak yang melewati selat tersebut. AS juga tengah berusaha menggagas inisiatif pengamanan di kawasan Teluk.

Para trader dan investor tengah menaruh perhatian kepada pertemuan bank sentral AS atau The Fed pada pekan ini, yang diperkirakan akan menurunkan tingkat suku bunga.

Pertumbuhan ekonomi AS berjalan lamban pada kuartal II/2019, kurang dari perkiraan, dengan booming dalam belanja konsumen. Data itu menguatkan perkiraan untuk prospek permintaan minyak.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di luar AS melemah lebih cepat, dampak dari perseteruan dagang antara AS dan China. Negosiator kedua negara tengah menggelar pertemuan pada pekan ini, pertama kalinya sejak kegagalan negosiasi pada Mei 2019. Para analis memperkirakan perundingan itu merupakan sinyal positif bagi pasar minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper