Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 63 Poin, Dolar AS Tertekan di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (19/7/2019) di level Rp13.913 per dolar AS, menguat 63 poin atau 0,45 persen dari posisi Rp13.976 pada Kamis (18/7/2019).
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (19/7/2019) di level Rp13.913 per dolar AS, menguat 63 poin atau 0,45 persen dari posisi Rp13.976 pada Kamis (18/7/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.983 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.843 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 57 poin atau 0,41 persen ke level Rp13.903 per dolar AS pada pukul 10.46 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (18/7), rupiah berhasil rebound dan berakhir terapresiasi 0,16 persen atau 23 poin di level Rp13.960 per dolar AS, setelah terdepresiasi dua hari beruntun sebelumnya.

Penguatan nilai tukar rupiah mulai berlanjut dengan dibuka terapresiasi 0,15 persen atau 21 poin di level Rp13.939 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.890-Rp13.945 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas terpantau ikut menguat, dipimpin won Korea Selatan yang terapresiasi 0,5 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.00 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Won Korea Selatan

1.172,70

+0,5

Rupiah

13.903

+0,41

Peso Filipina

50,967

+0,27

Rupee India

68,7787

+0,26

Baht Thailand

30,755

+0,22

Ringgit Malaysia

4,1093

+0,11

Yuan Onshore China

6,8740

+0,09

Dolar Hong Kong

7,8104

+0,07

Dolar Taiwan

31,054

+0,04

Dolar Singapura

1,3563

+0,03

Yen Jepang

107,53

-0,21

Yuan Offshore China

6,8744

-0

Mayoritas mata uang di Asia menguat saat dolar AS menghadapi tekanan di tengah tumbuhnya optimisme pasar bahwa The Fed akan mulai melancarkan pelonggaran kebijakan.

Dalam suatu konferensi bank sentral pada Kamis (18/7) waktu setempat, Presiden Fed New York John Williams menganjurkan langkah-langkah pencegahan (pre-emptive) guna menghindari masalah dengan inflasi dan suku bunga yang terlalu rendah.

Investor memandang komentarnya itu bersama dengan komentar terpisah dari Wakil Ketua Fed Richard Clarida sebagai sinyal dovish dari otoritas moneter AS ini.

Kepada Fox Business Network, Clarida mengatakan bahwa The Fed mungkin harus bertindak lebih awal dan tidak menunggu "sampai keadaan menjadi begitu buruk".

Seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,017 poin atau 0,02 persen ke level 96,811 pada pukul 10.51 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka dengan kenaikan tipis 0,022 poin di level 96,816, setelah berakhir melemah 0,44 persen atau 0,429 poin di posisi 96,794 pada perdagangan Kamis (18/7). 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

19 Juli

13.913

18 Juli

13.976

17 Juli

13.949

16 Juli

13.925

15 Juli

13.970

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper